Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecanduan Handphone

14 Desember 2024   16:39 Diperbarui: 14 Desember 2024   17:31 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada satu hal yang paling menggambarkan kehidupan manusia modern, itu adalah handphone. Dulu, orang harus menunggu surat, menelpon rumah, atau bertemu langsung untuk berkomunikasi.

Namun sekarang? Cukup buka layar, tekan beberapa tombol dan voila, Anda terhubung dengan siapa pun di belahan dunia mana pun, kapan pun Anda mau.

Terasa praktis bukan? Tetapi, tahukah Anda bahwa semakin kita terhubung, semakin kita terisolasi dari dunia nyata.

Atau lebih tepatnya, semakin banyak waktu yang kita habiskan dengan menatap layar kecil di tangan kita, semakin sedikit kita hidup di dunia yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, penulis akan mencoba menelaah mengapa kita dalam era digital ini tidak bisa lepas dari handphone untuk memantau update terbaru di belahan dunia.

Manusia Modern yang Terjebak dalam Dunia Layar 

Mari kita mulai dengan mengakui kenyataan sederhana ini, bahwa handphone telah menjadi pengganti yang sempurna untuk kehidupan sosial yang sebenarnya.

Hal ini senada dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2023, yang menyatakan sekitar 85% orang dewasa di Amerika Serikat mengaku tidak bisa hidup tanpa handphone mereka.

Ini bukan sekadar kecanduan teknologi (gadget addiction), ini adalah bentuk peralihan besar dalam cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar.

Tidak ada lagi pertemuan santai di kafe untuk berbicara tentang kehidupan atau berjalan-jalan untuk menikmati udara segar sambil berbicara dengan teman.

Yang ada hanyalah notifikasi yang terus mengalir, mengingatkan kita bahwa ada pesan baru, update dari media sosial, dan segala macam berita yang tampaknya lebih mendesak dari pertemuan fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun