Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Keunikan Kapurung dan Lapar yang Tak Terbendung

9 Desember 2024   14:38 Diperbarui: 13 Desember 2024   13:47 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila Anda mengira makanan khas Palopo hanya sebatas makanan yang bisa Anda temui di warung makan pinggir jalan atau restoran dengan harga yang lumayan menguras dompet, maka bersiaplah untuk dikenalkan dengan sesuatu yang jauh lebih tradisional. Dan bisa jadi agak membingungkan, namanya kapurung.

Kapurung mungkin terdengar asing di telinga banyak orang, kecuali Anda kebetulan pernah berkunjung ke Palopo atau memiliki teman dari Sulawesi Selatan yang dengan bangga mengklaim makanan ini sebagai hidangan sejati dari tanah kelahirannya.

Kapurung, kendati terdengar seperti nama sebuah tempat wisata eksklusif atau semacam festival musik alternatif, sebenarnya adalah makanan khas yang menggugah selera. Tetapi bagi beberapa orang yang belum terbiasa, cukup menantang untuk mencobanya.

Di sini, kita akan menjelajahi perjalanan kuliner ke Palopo. Tempat dimana Anda akan menemukan kenikmatan dalam kesederhanaan, dan mungkin juga sedikit kebingungan saat pertama kali mencicipinya.

Apa itu Kapurung?

Sebelum kita lebih jauh membahasnya, penulis akan menjelaskan bahwa kapurung adalah sebuah hidangan yang cukup sederhana, namun punya kedalaman rasa dan filosofi yang tak bisa dianggap remeh.

Hidangan ini merupakan semacam sup atau kuah yang terbuat dari campuran sayur-sayuran, daging, ikan, dan yang paling unik adalah bahannya dari sagu. Tentu saja, dari tepung sagu yang biasa digunakan untuk membuat pempek atau sebagai bahan baku sagu lempung. Tapi jangan khawatir, Anda tidak akan diminta untuk membuat adonan pempek atau menjadi koki sagu profesional.

Proses pembuatan kapurung dimulai dengan memasak sagu yang telah dilarutkan menjadi cairan kental, kemudian dicampurkan dengan sayuran, ikan, dan sedikit bumbu rempah yang akan membuat hidangan ini terasa segar dan menggugah selera.

Kombinasi antara gurihnya ikan atau daging ditambah dengan keasaman dari sambal dan keunikan sagu yang kenyal, menciptakan rasa yang tak biasa.

Untuk orang yang pertama kali mencicipinya, kapurung mungkin akan terasa seperti permainan rasa yang memaksa lidah untuk beradaptasi, namun bagi orang Palopo (dan banyak orang Sulawesi Selatan) ini adalah makanan yang tak bisa tergantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun