Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kotak Kosong Menang Pilkada 2024, Apakah Kemenangan Demokrasi atau Puncak Keputusasaan?

1 Desember 2024   13:50 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2024/09/08/08000001/kotak-kosong-vs-calon-tunggal-pilkada-2024--bagaimana-mekanisme-pemilu?page=all

Ini bukan hanya tentang ketidakpuasan terhadap calon-calon yang tersedia, tetapi juga tentang kegagalan sistem politik kita dalam menyediakan pilihan yang berkualitas dan dapat diandalkan.

Apabila kita ingin perubahan nyata, kita harus lebih serius dalam memperbaiki sistem politik dan memperkenalkan calon yang betul-betul memiliki kualitas dan komitmen untuk memajukan daerah dan negara.

Kotak kosong adalah tanda yang sangat mengkhawatirkan dan apakah itu dapat dimaknai pula sebagai vox Populi vox Dei? Wallahu'alam Bissawab

Referensi

Blais, A., & Bodet, M. A. (2016). Does Proportional Representation Foster Voter Turnout?. European Journal of Political Research, 45(2), 115-129.

Karp, J. A., & Banducci, S. A. (2020). Political Alienation in Contemporary Democracies: A Comparative Perspective. Journal of Politics, 82(2), 454-468.

Papageorgiou, A. (2021). Electoral Imtegrity: Understanding Voter Disillusionment and Abstention. International Journal of Public Opinion Research, 33(3), 451-469.

Putnam. R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. Simon & Schuster.

Teorell, J., Holmberg, S., & Rothsein, B. (2015). The Quality of Government: Corruption, Social Trust, and Inequality in International Perspective. University og Chicago Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun