Mohon tunggu...
Muhammad Rafli
Muhammad Rafli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Saya merupakan seorang geminian yang memiliki hobi bermain game, membaca media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandji Pragiwaksono: Dari Penyiar sampai Pencetus Stand Up Comedy

27 Maret 2023   01:22 Diperbarui: 27 Maret 2023   01:26 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkap layar pribadi

Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo, S.Sn. adalah seorang aktor, pelawak tunggal, pembawa acara, penyiar radio, penulis, rapper, youtuber dan sutradara Indonesia. Pria kelahiran Singapura 18 Juni, 1979 ini menyelesaikan studi Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung,

Pandji memulai karir sebagai penyiar radio Hard Rock FM Bandung pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2013 bersama Tika Priatnakusumah. Lalu melanjutkan karir sebagai presenter, penulis, rapper hingga stand up comedian.

Sebagai seorang publik figur, media sosial menjadi peran penting dalam karir Pandji, maka dari itu Pandji sangat aktif di media sosial seperti Instagram, dan juga Twitter. Tak jarang juga Pandji mengunggah postingan yang menarik perhatian publik dengan mengangkat isu topik sosial, agama hingga politik.

Media sosial twitter menjadi wadah untuk Pandji mencurahkan keresahan tentang fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia dan juga Dunia. Oleh sebab itu, Akun twitternya selalu ramai tanggapan positif dan negatif dari khalayak Netizen yang mengomentari tentang tweet-annya.

Seperti salah satu tweet-annya "Sidang kanjuruhan, sidang Teddy Minahasa, sidang Ferdy Sambo, dan sidang ini... wajah hukum kita sedang diamati seluruh rakyat Indonesia"ungkap Pandji pada akun Twitternya. Cuitan ini mengundang berbagai macam respon dari para Netizen, banyak yang setuju dengan opininya, dan tak sedikit juga yang kontra akan opininya.

Pandji selalu memiliki opini yang berani, seperti pro terhadap legalisasi ganja di Indonesia, prostitusi di Indonesia hingga pelanggaran HAM di Indonesia. Karena hal-hal di atas tersebut, saya tertarik mengikuti Pandji di sosial media, buku, film, dan juga stand-upnya. 

Tapi dengan adanya UU ITE di Indonesia, Pandji harus berhati-hati dalam mengomentari sesuatu hal yang terjadi di Indonesia, agar dirinya tidak terjerat kasus UU ITE yang menjadi senjata para politikus di Indonesia.

Pandji akan selalu dikenal sebagai aktivis HAM, penyiar, penulis buku, sutradara, seorang yang pro akan legalitas ganja dan prostitusi di Indonesia, komika yang kritikus, pembawa acara dan rapper yang tidak terkenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun