A. Panggung Depan dan Panggung Belakang (Frontstage and Backstage)
Goffman menjelaskan bahwa forntsage merupakan bagian dari sebuah pertunjukan yang dibagi menjadi dua bagian yakni setting (pemandangan fisik) dan personal front (perlengkapan pembahasan dari sang aktor).Â
Setting dijelaskan sebagai atribut fisik maupun suasana yang diharuskan dapat dihadiri oleh sang individu untuk melakukan pembukaan pertunjukan.Â
Sedangkan, personal front dijelaskan sebagai suatu perangkat atribut yang dapat membuat audiens dengan mudah dalam mengidentifikasi aktor yang ditampilkan.Â
Atribut keduanya seperti properti, alat-alat, kewajiban sosial, prestasi individu, style berpakaian, kesopanan, tata krama, dan lain sebagainya.
Biasanya dalam sebuah pertunjukan, pada umumnya seorang aktor meinginkan untuk tampil seideal mungkin, yang mengakibatkan adanya penyembunyian dalam aspek tertentu.Â
Hal ini dijelaskan seperti bahwa sisi lain seperti panggung belakang (backstage) yang dijelaskan seperti berupa realitas-realitas tertentu di masa lalu yang dianggap sudah tidak dapat berkompatibel dengan peran yang dijalankannya.Â
Goffman menjelaskan bahwa perencanaan dan penciptaan dalam prosesnya diharuskan untuk disembunyikan dari audiens agar tercipta pertunjukan yang baik.
B. Manajemen Impresi (Impression Management)
Dalam hal ini Goffman menjelaskan bahwa terdapat suatu hal yang harus dilakukan secara spontan dan tanpa adanya spontan.Â
Setiap interaksi yang terjadi seorang individu baik disengaja maupun tidak disengaja dapat membuat pernyatan (expression) dan yang lainnya akan mendapatkan kesan (impression).Â