Mohon tunggu...
Muhammad Rafli
Muhammad Rafli Mohon Tunggu... Lainnya - .

manusia biasa:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Indonesia terhadap Industri Parfum Dunia

3 Juni 2022   20:49 Diperbarui: 20 Juni 2022   17:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dizaman sekarang siapa yang tidak kenal parfum atau  brand terkenal seperti parfum dior,channel,calvin klein,hermes dan beberapa brand parfum lainnya. Tentu saja tau bukan? Bahkan dizaman sekarang parfume mungkin sudah menjadi kebutuhan wajib entah itu untuk menghilangkan bau yang tidak sedap atau untuk menarik perhatian orang sekitar. Tapi tau tidak, tanpa peranan Indonesia mungkin industri parfume dunia tidak akan sebesar sekarang. Mengapa ? jawabannya minyak nilam. 

Dizaman sekarang siapa yang tidak kenal parfum atau  brand terkenal seperti parfum dior,channel,calvin klein,hermes dan beberapa brand parfum lainnya. Tentu saja tau bukan? Bahkan dizaman sekarang parfume mungkin sudah menjadi kebutuhan wajib entah itu untuk menghilangkan bau yang tidak sedap atau untuk menarik perhatian orang sekitar. Tapi tau tidak, tanpa peranan Indonesia mungkin industri parfume dunia tidak akan sebesar sekarang. Mengapa ? jawabannya minyak nilam.

Apa itu minyak nilam? Minyak nilam adalah semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan nilam. Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya. Kenapa minyak nilam bisa sangat berpengaruh bagi industri parfume, karena minyak nilam sendiri merupakan bahan baku dasar untuk pembuatan parfume yang fungsinya mengikat aroma dan wangi.

Kebutuhan minyak nilam terhadap industri parfume dunia begitu tinggi mencapai angka 2000 ton pertahun dan dari angka tersebut Indonesia mengekspor kurang lebih 1500 ton per tahun. Indonesia sendiri merupakan penghasil minyak nilam terbaik  dan terbesar dunia. Dengan fakta tersebut Indonesia harusnya menjadi Negara yang yang memiliki power untuk menentukan harga jual pasar tapi faktanya tidak.

Hal ini terjadi karena produsen industri parfume di Indonesia belum bisa menghasilkan produk yang bisa menyaingi kualitas brand dunia alhasil Indonesia hanya bisa mengekspor minyak nilam. Minyak nilam sendiri di hargai kisaran 400 ribu saja perkilgo yang dibeli dari petani oleh pengepul dan dijual lebih mahal kisaran 700 ribu perkilogram. Padahal parfume yang datang ke Indonesia hanya di hitung permililiter saja dan bisa dijual hingga harga jutaan. Ironinya para petani nilam tidak bisa menentukan harga jualnya. Yang bisa menentukan hanya pengepul dan broker.

Sebenarnya masalah ini sudah dipikirkan jauh jauh hari oleh bung Karno ditahun 1950an. Bung Karno sangat sadar dengan potensi minyak nilam diIndonesia dan beliau bermimpi Indonesia bisa  menjadi salah satu Negara penghasil  parfume terbaik didunia. Untuk mewujudkan mimpi tersebut ditahun 1963 beliau membangun sebuah pabrik minyak nilam terbesar di Asia tenggara yang bertempat di tawangmangu bekerja sama dengan Hungaria. Tapi sayangnya karena lengsernya masa pemerintahan beliau serta ada banyak kepentingan politik pada saat itu, mimpinya sampai sekarang tidak pernah jadi kenyataan.

Dibalik ironi industri parfum Indonesia serta bung karno yang sadar akan potensi dari minyak nilam yang ada di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil parfume terbaik di dunia. Yang Seiring berjalannya waktu sudah banyak brand-brand lokal yang bermunculan dan ini merupakan sinyal positif untuk Indonesia. Oleh karena dengan banyaknya brand parfume lokal yang bermunculan semoga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa barsaing dengan brand parfume terkenal, serta memajukan perekonomian Indonesia entah itu  para petani minyak nilam maupun para pembuat brand lokal parfume.(Dr. Ira Alia maerani, M.H.(dosen FH Universitas Islam Sultan Agung), dan Muhammad Rafli (mahasiswa Teknik Informatika, FTI, Universitas Islam Sultan Agung)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun