Kesimpulan
Jika metode pembelajaran satu arah dibawakan secara terus menerus oleh guru saat Pembelajaran Jarak jauh, tanpa adanya ide dan inovasi dalam proses pembelajarannya maka proses pembelajaran akan monoton yang membuat siswa menjadi bosan akibatnya apa yang dijelaskan guru tidak masuk atau tidak dapat diterima oleh siswa. Dalam hal ini terlihat bahwa selama proses pembelajaran posisi guru yang mengajar layaknya seperti nasabah yang menabung uang ke bank dimana peserta didik menjadi pihak bank yang menerima tabungan ilmu dari sang guru. Murid hanya dapat mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang dikatakan guru, tidak adanya proses komunikasi yang aktif antara guru dan murid serta murid dengan murid lainnya, hal ini membuat proses berkembang fikir kritis murid menjadi terbatas.
Maka dari itu agar pendidikan gaya bank ini tidak terjadi maka dalam menjalankan Pembelajaraan Jarak Jauh ini guru harus memiliki kompetensi dan kualifikasi yang layak agar dapat membangun proses belajar mengajar yang menyenangkan dan dapat diterima oleh muridnya. Para guru harus memiliki ide dan inovasi untuk menerapkan cara belajar interaktif dan tidak satu arah secara terus menerus. Karena jika menerapkan pembelajaran satu arah terus menerus maka siswa akan bosan dan akibatnya tidak dapat menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Jika guru hanya memberikan materi dan tugas saja, maka yang terjadi hanyalah proses transfer ilmu dari guru dan siswa hanya menjadi objek pasif yang hanya menulis, mencatat, atau menghafal materi-materi yang dijelaskan oleh guru.
Daftar Pustaka
Jurnal
Husni Muhammad. 2020. Memahami Pemikitan Karya Paulo Freire "Pendidikan Kaum Tertindas" Kebebasa Dalam Berfikir. Al-Ibrah, Vol.5, No 2
Indriani Nina, Aisyah Nur Arum, Elok Nurinda Faza. 2021. Pembelajaran Satu Arah Menyebabkan Pembelajaran Matematika Tidak Bermakna. Jurnal Amal Pendidikan. Vol 2, No,3
Bahri Samsul. 2019. Pendidik Yang Membelajarkan (Gaya Bank vs Hadap Masalah). IQRO: Journal of Islamic Education. Vol 2, No 1
Buku
Hidayat, Rakhmat. 2011. Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Rajwali Pers.
Freire, Paulo. 2001. Menjadi Guru Merdeka: Petikan Pengalaman. Yogyakarta: Lkis.