Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Raditya
Muhammad Rafi Raditya Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Menulis adalah salah satu hobi saya, dengan menulis saya bisa melatih kemampuan riset dan berpikir kritis. Dan dengan menulis saya juga bisa berkontribusi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adab Berkurban yang Baik Sesuai Ajaran Islam

28 Juni 2023   11:12 Diperbarui: 28 Juni 2023   11:13 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: balitteknologikaret.co.id

Sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 10 Dzulhijjah yang mana para umat islam akan melaksanakan kurban pada hari raya idul adha dan dilanjutkan dengan makan dan minum pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, pada tanggal tersebut setiap umat muslim tidak diperbolehkan untuk melaksanakan puasa sebagaimana di riwayatkan oleh HR. Muslim no. 1141 yang dijelaskan bahwa "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum." Lalu masuk ke pembahasan utama mengenai kurban, kurban sendiri berasal dari kata "Qarraba- Yuqarribu" yang memiliki arti yaitu mendekatkan, pada dasarnya kita harus mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan bersih diri secara lahir dan batin serta berkepribadian yang teguh. Selain itu, sebagai umat Islam, kita diharuskan untuk mengorbankan kepentingan pribadi dan menekankan pentingnya kepentingan setiap masyarakat dengan berkurban dan membagikan hasilnya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Selanjutnya, dalam berkurban tentunya ada beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap umat islam agar mendapatkan berkah dan manfaat bagi setiap pihak. Adab tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan niat

Niat merupakan hal pertama yang perlu dilakukan oleh setiap umat islam dalam berkurban, hal ini dapat dilihat dari HR. Bukhari, Muslim dan empat imam ahli hadits yang menjelaskan bahwa "Dari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah." Dan jika dikaitkan dengan kurban, maka kita sebagai umat islam harus memiliki niat yang sungguh-sungguh bahwa kurban yang kita lakukan nantinya dipersembahkan untuk Allah Swt.

2. Dianjurkan untuk tidak memotong kuku dan rambut

Ketika kita memasuki bulan dzulhijjah, maka kita tidak dianjurkan untuk memotong rambut maupun kuku. Hal ini termasuk mencukur sampai botak baik di bagian kepala, ketiak maupun kemaluan. Hal ini telah dimuat dalam HR. Muslim 5236, Abu Daud 2793, dan yang lainnya, dijelaskan dalam hadits ini bahwa "Barangsiapa yang telah memiliki hewan yang hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia selesai menyembelih."
 

3. Melakukan kurban dengan hewan yang diizinkan dalam agama islam

Dalam hal ini, binatang yang boleh dijadikan hewan kurban yaitu unta, sapi, kerbau, kambing, domba dan lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Al-Hajj ayat 34 yang berbunyi "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direskikan Allah kepada mereka."

4. Harus menggunakan pisau yang tajam

Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit berkepanjangan bagi setiap hewan yang akan dikurbankan, karena jika kita menggunakan pisau yang tumpul maka hal ini sama saja menyiksa hewan tersebut dan nantinya hasil dari hewan yang dikurbankan tersebut tidak akan menghasilkan kebaikan. Hal ini telah termuat dalam HR Muslim yang dijelaskan bahwa "Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, "Ada dua hal yang kuhafal dari sabda Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang."

5. Penyembelihan hewan kurban harus menghadap ke kiblat

Ketika melakukan proses pemotongan hewan kurban, ada baiknya jika dihadapkan ke arah kiblat sebagai bentuk ketakwaan kita kepada Allah Swt. Hal ini telah dijelaskan dalam HR Malik dalam al Muwatha yang berbunyi "Dari Nafi' dari Abdullah bin Umar, adalah Ibnu Umar jika membawa hadyu dari Madinah maka beliau tandai bahwa hewan tersebut adalah hewan hadyu dengan menggantungkan sesuatu padanya dan melukai punuknya di daerah Dzul Hulaifah. Beliau gantungi sesuatu sebelum beliau lukai. Dua hal ini dilakukan di satu tempat. Sambil menghadap kiblat beliau gantungi hewan tersebut dengan dua buah sandal dan beliau lukai dari sisi kiri. Hewan ini beliau bawa sampai beliau ajak wukuf di Arafah bersama banyak orang kemudian beliau bertolak meninggalkan Arafah dengan membawa hewan tersebut ketika banyak orang bertolak. Ketika beliau tiba di Mina pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah beliau sembelih hewan tersebut sebelum beliau memotong atau menggundul rambut kepala. Beliau sendiri yang menyembelih hadyu beliau. Beliau jajarkan onta-onta hadyu tersebut dalam posisi berdiri dan beliau arahkan ke arah kiblat kemudian beliau memakan sebagian dagingnya dan beliau berikan kepada yang lain. "

 

Selain kelima hal yang telah disebutkan sebelumnya diatas, ada juga beberapa hal lainnya yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua sebagai umat islam dalam melakukan pemotongan hewan kurban, yaitu menyembelih hewan kurban didepan hewan lainnya yang masih hidup. Hal ini tentu sangat dilarang karena akan menimbulkan ketakutan dan stress pada hewan kurban yang belum dikurban, alangkah lebih baiknya sebelum proses penyembelihan, setiap panitia pelaksana kurban harus mendirikan semacam sekat pemisah antara hewan yang telah dipotong dan hewan yang masih hidup. Dan hal terakhir yang harus menjadi perhatian bagi setiap panitia kurban sebelum melakukan pemotongan yaitu mengasah pisau didepan hewan kurban. Mungkin sebagian dari kita pernah melihat tingkah hewan kurban yang tiba-tiba kencing dan gelisah serta mengeluarkan air mata. Mungkin saja karena hewan tersebut sangat ketakutan karena melihat benda tajam seperti pisau. Dan hal ini lebih baiknya dilakukan di tempat yang terpisah supaya meminimalisir hal tersebut terjadi.

 

REFERENSI

Ahmad Alwy Baharuddin., Prof Hasyim: Qurban Mendekatkan Diri kepada Allah, https://uin alauddin.ac.id/berita/detail/prof-hasyim-qurban-mendekatkan-diri-kepada-allah,  diakses tanggal 27 Juni 2023.

 

Harapan Dhuafa harfa., 4 Hal yang Perlu dihindari Ketika Berqurban, https://lazharfa.org/4  hal-yang-perlu-dihindari-ketika-berqurban/, diakses tanggal 28 Juni 2023.

 

Muhammad Zamaruddin., Hari Tasyrik 2023 Tanggal Berapa Setelah Idul Adha? Alasan  Diharamkan Berpuasa Saat Itu, https://www.mengerti.id/religi/6649194752/hari tasyrik-2023-tanggal-berapa-setelah-idul-adha-alasan-diharamkan-berpuasa-saat-itu, diakses tanggal 27 Juni 2023.

 

umma.id., Enam Adab Berkurban dalam Islam Bagi Umat Muslim Beserta Dalilnya,            https://umma.id/article/share/id/1004/375187, diakses tanggal 28 Juni 2023.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun