Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Hidayat Subagdja
Muhammad Rafi Hidayat Subagdja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Adaptasi Kegiatan Olahraga terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

3 Juni 2023   18:51 Diperbarui: 3 Juni 2023   19:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

salah satunya  yaitu autis Autis berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan isme yang berarti aliran. Autisme berarti suatu paham yang tertarik hanya pada dunia sendiri. Autis diduga akibat kerusakan saraf otak yang bisa muncul karena beberapa faktor,diantaranya genetic dan faktor lingkungan. (Sari ID 2009)

tingkat dari tantrum anak autis yaitu autis ringan yang masih dapat dikendalikan autis sedang yang dapat dikendalikan namun sedikit sulit karena adanya kebiasaan yang anak tersebut lakukan ketika tantrum dan yang terakhir adalah autis berat yang sangat sulit untuk diatasi biasanya suka melawan dan selalu menyakiti dirinya ketika tantrum

Menurut Gayatri Pamoedji (2007) penyebab autis adalah gangguan
perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi susunan
otak. Penyebab utama dari gangguan ini hingga saat ini masih terus diselidiki oleh
para ahli meskipun beberapa penyebab seperti keracunan logam berat, genetik,
vaksinasi, populasi, komplikasi sebelum dan setelah melahirkan disebut-sebut
memiliki andil dalam terjadinya autisme.

olahraga yang cocok untuk penyandang autis adalah olahraga tinju yang memukul samsak agar ketika ia merasakan tantrum suruh ia untuk meninju atau memukul samsak tersebut hingga emosinya dapat kembali normal hal ini masih dipertimbangkan oleh beberapa ahli karena masih banyak yang salah digunakan adapun permainan lainnya seperti olahraga bola basket yang sangat digemari oleh anak autis

kesimpulan disini adalah anak autis hanya mengalami gangguan emosional yang sangat tinggi ketika ia dikondisi tantrum anak autis nurut dan bisa melakukan hal seperti orang normal hanya perlu sedikit arahan saka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun