Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Azhar
Muhammad Rafi Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

otomotif, media kreatif, games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberadaan Etika Komunikasi dalam Menyikapi Tantangan Konten Kontroversial dan Disinformasi

2 Juli 2023   22:27 Diperbarui: 2 Juli 2023   23:52 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi etika komunikasi. Sumber: Pikisuperstar on freepik 

Pengaruh teknologi digital telah merubah cara komunikasi massa beroperasi dalam masyarakat modern. Informasi dapat sangat mudah di akses dan cepat menyebar melalui platform media sosial, situs berita online, dan saluran komunikasi digital lainnya. Namun di balik kemudahan ini terdapat tantangan yang harus di hadapi yaitu : konten kontroversial dan disinformasi. Pengaruh teknologi digital telah merubah cara komunikasi massa beroperasi dalam masyarakat modern. 

Informasi dapat sangat mudah di akses dan cepat menyebar melalui platform media sosial, situs berita online, dan saluran komunikasi digital lainnya. Namun di balik kemudahan ini terdapat tantangan yang harus di hadapi yaitu : konten kontroversial dan disinformasi. 

Konten kontroversial adalah materi yang menciptakan perdebatan terhadap sebuah masalah yang bertentangan yang memiliki dua sisi berlainan yang bisa memicu konflik di kalangan masyarakat. Perdebatan itu bisa berupa berita palsu, provokasi politik, penistaan agama, atau konten yang menyinggung nilai-nilai sosial. Sementara itu disinformasi adalah informasi yang tidak akurat, menyesatkan, atau sengaja memang di rekayasa (fabricated) sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang berniat membohongi masyarakat, dengan tujuan mempengaruhi opini publik dan lantas mendapatkan keuntungan tertentu darinya.

Pentingnya etika komunikasi massa di era digital ini tidak dapat diabaikan. Mengapa?  

Karena dampak dari konten kontroversial dan disinformasi bisa sangat merugikan individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa alasan mengapa kita perlu menyikapi tantangan ini dengan bijaksana: 

  • Mengurangi dampak negatif pada kesehatan mental Konten kontroversial dan disinformasi dapat memiliki dampak negatif pada     kesehatan mental individu, terutama jika berhubungan dengan isu-isu sensitif seperti kekerasan, seksualitas, atau kejahatan. Etika komunikasi massa berperan dalam memastikan bahwa konten yang disebarkan tidak menimbulkan trauma atau ketidaknyamanan yang berlebihan pada audiens. Bisa kita lihat juga dari kondisi kesehatan mental di indonesia Laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental. Sementara 1 dari 20 remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), angka tersebut setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok tersebut adalah remaja yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia.
  • Menghindari polarisasi sosial  konten kontroversial seringkali dapat memecah belah masyarakat dan memperkuat polarisasi. Etika komunikasi massa dapat membantu menghindari penyebaran pesan yang merusak dan mempromosikan dialog yang inklusif menghormati beragam pendapat, dan memperkuat persatuan sosial.
  • Perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia Konten kontroversial dan disinformasi dapat melanggar hak asasi manusia seperti kebebasan berbicara, hak privasi, dan kebebasan berpikir. Etika komunikasi massa bertujuan untuk memastikan bahwa hak-hak ini dihormati dan dilindungi.  
  • Membangun kepercayaan dan integritas ketika konten kontroversial atau disinformasi menyebar luas dapat merusak kepercayaan publik terhadap media dan institusi lainnya. Etika komunikasi masa membantu membangun kepercayaan dan integritas dengan memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat jujur, dan berkualitas.

Bagaimana kita dapat menyikapi tantangan konten kontroversial dan disinformasi ini? Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1.  Edukasi dan kesadaran publik  meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya kritis dalam menyaring informasi dan memahami sumber yang dapat dipercaya. Melalui edukasi ini masyarakat dapat menjadi lebih waspada terhadap konten yang mungkin bersifat kontroversial atau mengandung disinformasi. 

2. Peningkatan literasi media  mengembangkan literasi media yang kuat dan kritis adalah kunci untuk menghadapi tantangan konten kontroversial dan disinformasi. seperti yang bisa kita lihat di era sekarang ini banyaknya masyarakat yang kurang teliti dalam membaca baca berita atau informasi yang ada di internet. Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi dengan bijaksana adalah penting, agar dapat mengidentifikasi dan menghindari konten yang tidak akurat atau manipulatif. 

3. Peran tanggung jawab oleh media dan platform digital media dan platform digital memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa konten yang mereka sajikan akurat dan tidak merugikan. Mematuhi kebijakan dan praktik redaksi yang transparan serta lebih teliti lagi dalam memilih konten dan pelaporan konten yang melanggar etika, dapat membantu mengurangi penyebaran konten kontroversial dan disinformasi. 

 Dalam era digital yang terus berkembang, penting bagi kita untuk menjaga etika komunikasi massa sebagai pedoman dalam menyebarkan informasi. Dengan menyikapi tantangan konten kontroversial dan disinformasi dengan bijaksana kita dapat membangun masyarakat yang lebih yang lebih baik dan bisa memilih informasi atau berita yang terpercaya, dan terhindar dari konflik yang tidak perlu.  

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun