Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Arliansyah
Muhammad Rafi Arliansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

dance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Second Account : Aktualisasi Diri yang Sebenarnya

2 Juni 2024   17:44 Diperbarui: 2 Juni 2024   18:03 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Fenomena second account atau akun kedua di Instagram telah menjadi bagian integral  dari dinamika media sosial dan menjadi hal yang lumrah di kalangan pengguna media sosial Indonesia. Dengan second account ini, pengguna memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan lebih leluasa dan mengelola privasinya dengan lebih terkontrol.  Saya mendukung fenomena ini karena dapat memberikan ruang bagi pengguna Instagram untuk aktualisasi diri yang lebih otentik.

          Menggunakan second account di Instagram bukan hanya sekedar tren tetapi juga mencerminkan kebutuhan akan ruang berekspresi yang lebih luas. Dari perspektif etika digital, fenomena ini memungkinkan generasi milenial untuk lebih leluasa berekspresi tanpa harus merasa insecure, bisa mengikuti tren, memisahkan konten privat dengan konten publik, serta menghindari risiko penyalahgunaan atau pencurian identitas. Menurut Nindy (2021), pengguna  second account di Instagram cenderung lebih terbuka dalam mengungkapkan diri di akun kedua daripada akun utama.

          Selain itu, fenomena  second account di Instagram juga bisa dilihat sebagai bentuk kesadaran diri. Pengguna dapat mengeksplorasi sisi kreatif mereka, mengekspresikan hasrat dan minat  yang mungkin tidak mereka bagikan di akun utama mereka.  Hal ini dapat dikatakan bahwa penggunaan second account tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk membagikan konten, tetapi juga sebagai ajang berekspresi tanpa merasa cemas akan setiap konten yang diunggah.

          Namun, penting untuk diingat bahwa menggunakan second account juga memerlukan tanggung jawab. Konten yang dibagikan melalui second account  harus selalu mematuhi pedoman komunitas dan etika Instagram. Pengguna harus memastikan bahwa konten yang dibagikan tidak melanggar aturan platform atau melakukan tindakan tidak etis. Dengan demikian, menggunakan second account di Instagram bisa menjadi alat yang positif asalkan dikelola dengan bijak.

          Fenomena second account di Instagram tidak hanya menjadi tren tetapi juga menjadi ajang realisasi diri yang sesungguhnya. Dengan second account ini, pengguna memiliki kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas tanpa harus insecure, mengikuti tren, mengelola privasi dengan lebih terkontrol, serta menghindari risiko penyalahgunaan atau pencurian identitas. Namun, pengguna juga bertanggung jawab dalam menggunakan second account untuk mematuhi aturan dan etika yang berlaku di Instagram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun