Mohon tunggu...
Muhammad Raffliansyah
Muhammad Raffliansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Mari belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Silaturahmi Masa Kini

5 Juli 2019   21:47 Diperbarui: 5 Juli 2019   21:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Media sosial menjadi sangat membantu ketika fungsinya benar-benar digunakan untuk kepentingan sehari-hari, menghubungi orang yang jaraknya jauh dari kita, mengabarkan hal-hal penting kepada orang-orang yang mungking membutuhkannya. Namun kemudian bagaimana jika media sosial begitu sering diandalkan hingga menjadikan posisi media sosial sebagai sumber yang begitu dapat dipercaya.

Disisi lain media sosial berhasil membantu kalangan tertentu seperti halnya mahasiswa dalam mencari informasi ataupun menyebarkan berita, namun tetap diiringi dengan sikap yang bijak, pasalnya dalam menggunakan media sosial harus lebih berhati-hati, sebab berita hoax yang tersebar di media sosial ini begitu banyak, maka perlu penyaringan dalam mencari berita seperti dengan mencari berita yang sama dengan sumber yang berbeda, hal ini dilakukan guna mengetahui informasi tersebut secara menyeluruh dan tidak hanya dari satu sudut pandang.

Selain itu media sosial dapat membangun sebuah minat budaya literasi, karena dengan kemudahannya dalam memperoleh informasi.

Karena sudah begitu banyak pemakainya, media sosial menimbulkan dampak bagi lingkungan para penggunanya. Salah satu diantaranya adalah dengan keseringan individu menggunakan media sosial hingga menimbulkan kecanduan dan ketergantungan, jika sudah begini dampak yang lebih serius dimana individu lebih fokus terhadap gadgetnya dan mengabaikan lingkungan sekitar.

Selain itu media sosial bisa menjadi wadah untuk seseorang melampiaskan keluh kesahnya, menyampaikan apa yang ingin disampaikan, hingga pada akhirnya media sosial menjadi ruang bebas bagi individu, hingga saat ini banyak orang yang masih mengutamakan interaksi tatap muka, bila akan menyampaikan hal yang penting terutama masalah pribadi.

Dikabarkan pula bahwa perusahaan besar dalam rangka penerimaan anggota baru, mencari jejak pelamar lewat media sosialnya, salah satu bukti bahwa media sosial mulai mempengaruhi penilaian terhadap individu.

Ketika sedang berkumpul santai dengan teman, agaknya mengganggu jika terdapat salah satu diantaranya ada yang sedang memainkan media sosial, tapi dengan tema obrolan yang sesuai mungkin masih bisa menjadikan media sosial bukan hal yang utama.

Dalam momen silaturahmi seperti ketika lebaran, media sosial masih mampu dikesampingkan, karena lebaran memang menjadi sebuah momen untuk berkumpul serta berbagi dengan keluarga. Kultur silaturahmi saat lebaran masih begitu kuat, sehingga interaksi secara langsung masih didambakan oleh banyak kalangan, lalu apakah media sosial mengganggu proses berlangsungnya silaturahmi?

Bila ada seseorang yang menggunakan media sosial ketika proses silaturahmi berlangsung bisa dikatakan bahwa cukup mengganggu, sebab jika seseorang memainkan media sosial saat silaturahmi atau kumpul keluarga, individu yang memainkan media sosial tidak memperhatikan sekitarnya begitu pula sebaliknya orang sekitarnya akan terurung niatnya untuk melakukan interaksi dengan orang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun