Mohon tunggu...
Muhammad Rafael
Muhammad Rafael Mohon Tunggu... Penulis - unknown

writter

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Apa Saja Perbedaan Antara Daya dan Torsi Kendaraan

10 November 2020   11:13 Diperbarui: 10 November 2020   11:31 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/

Pernahkah kamu mengalami atau melihat kendaraan mogok atau tidak kuat saat melewati jalan tanjakan? Atau ketika mau menyalip kendaraan lain tapi tidak sanggup? Pasti pernah, kenapa? 

Karena ada beberapa sebab diantaranya karena kondisi kendaraan berada dalam peforma yang tidak bagus, beban yang diberikan tidak sesuai dengan yang disarankan, maupun spesifikasi yang tidak mendukung dalam melewati medan tempuh.

Kali ini kita membahas penyebab terjadinya masalah tersebut dari spesifikasi kendaraan yang tidak mendukung dalam melewati medan tempuh. Setiap model atau jenis kendaraan memiliki spesifikasi yang berbeda, ada yang diperuntukkan untuk medan tempuh yang dominan tanjakan atau membutuhkan tenaga yang besar atau kendaraan untuk jalanan datar atau membutuhkan daya yang besar.

Untuk itu dalam memilih kendaraan kita harus tau spesifikasi dari kendaraan tersebut agar tidak timbul penyesalan. Dalam spesifikasi kendaraan disebutkan jenis, kubikasi, daya, torsi dan lainnya pada kendaraan. Selain kubikasi mesin, daya dan torsi kendaraan juga memegang peranan penting dalam optimalisasi peforma kendaraan. Mengapa?

Daya merupakan tenaga yang dihasilkan untuk mencapai top speed kendaraan. Daya diperlukan pada saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi untuk mencapai top speed. Satuan daya dilambangkan dengan HP (horse power) dan PS.  

Sedangkan torsi merupakan tenaga yang dihasilkan mulai dari kendaraan diam sampai kendaraan bergerak. Torsi digunakan pada saat akselerasi awal kendaraan. Satuan torsi dilambangkan dengan Kgm (kilogram meter) dan Nm (newton meter).

Jadi, jika medan yang akan dilalui banyak tanjakan maka pilih kendaraan dengan torsi besar, begitu juga sebaliknya. Contoh yang sering kita lihat kendaraan offroad, drag race dan naked bike umumnya memiliki torsi yang lebih besar dari pada kendaraan yang memiliki kubikasi yang sama

. Jika diibaratkan ada motor A dan B yang masing-masing memiliki kubikasi atau spesifikasi yang umumnya sama namun motor A torsi besar, motor B daya tinggi jika kedua motor tersebut diadu kecepatannya maka pada start awal motor A akan menang dan jika race panjang maka motor B yang akan menang.

untuk mengetahui berapa besar daya dan torsi, maka dilakukan pengujian kendaraan dengan chassis dynamometer. chassis dynamometer merupakan pengujian  untuk mengetahui daya dan torsi kendaraan serta emisi gas buang yang dihasilkan serta perbandingan bahan bakar dan udara dan lainnya. prinsip kerja chassis dynamometer sangat mudah, saat kendaraan dioperasikan dengan kondisi ban bertumpu pada roller dynamometer, output putaran dari roller dynamometer akan diteruskan di kontroller dan diproses kemudian data akan ditampilkan pada display monitor.

SUMBER : Dynamometer Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun