Mohon tunggu...
Muhammad Rafael
Muhammad Rafael Mohon Tunggu... Penulis - unknown

writter

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Apa Itu Chassis Dynamometer

10 November 2020   09:35 Diperbarui: 10 November 2020   09:42 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Dynamometer Indonesia

Untuk mengetahui daya dan torsi maksimal yang dihasilkan oleh kendaraan maka digunakanlah dynamometer. Selain mengetahui daya dan torsi, emisi gas buang serta perbandingan bahan bakar dan udara dari kendaraan juga dapat diketahui. Berdasarkan cara kerjanya, dynamometer terbagi atas beberapa jenis, diantaranya;

  • Engine dynamometer, cara pengujiannya dilakukan dengan menghubungkan alat uji dengan flywheel dynamometer (hanya untuk engine saja/ engine stand). Jadi informasi output yang ditampilkan merupakan hasil aktual dari mesin tanpa beban.
  • Transmisi dynamometer, pengujiannya dilakukan dengan menghubungkan alat uji dengan transmisi guna mengetahui torsi yang mempunyai kaitan dengan putaran lentur poros atau torque khusus.
  • Chassis dynamometer, pengujian yang dilakukan untuk melakukan pengukuran kecepatan konstan , beban jalan, dan kekuatan dari sebuah kendaraan. Dalam artian chassis dynamometer dilakukan dengan seluruh komponen mobil terpasang utuh semuanya.

Chassis dynamometer sering digunakan untuk pengujian kendaraan baik kendaraan dengan spesifikasi standar maupun modifikasi. Chassis dynamometer terdiri atas dua yaitu axle dynamometer dan on wheel dynamometer. Penggunaannya tergantung kebutuhan yang diperlukan. Namun kebanyakan orang sering menggunakan tipe on wheel dynamometer.

  • Chassis dynamometer terdiri atas 2 macam ;
  • Axle Dynamometer, merupakan pengujian chassis dynamometer dengan cara menghubungkan alat uji ke masing-masing as roda kendaraan.
  • On Wheel Dynamometer, pengujian chassis dynamometer yang dilakukan dengan cara meletakkan ban kendaraan diatas roller dynamometer atau ban bertumpu pada roller dynamometer tersebut.

Prinsip kerja chassis dynamometer untuk on wheel dynamometer yaitu saat ban kendaraan bertumpu pada roller dynamometer, kemudian kendaraan dijalankan, maka putaran dari ban kendaraan yang bergesekan pada roller akan menampilkan hasil output putaran pada display monitor beserta informasi lainnya seperti daya, torsi, emisi gas buang, serta AFR Ratio dari kendaraan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun