Mohon tunggu...
Muhammad Qalbiey Salim
Muhammad Qalbiey Salim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAIA 24 Boarding School

Hobi membaca, menggambar, bermain bola. Saya lebih suka sendirian daripada keramaian.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Melodi Cinta yang Terlupakan

3 Februari 2024   16:19 Diperbarui: 3 Februari 2024   16:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, Natalia, seorang pianis berbakat, tersedu di depan piano. Senyumnya yang dulu begitu bercahaya, kini pudar seiring waktu. Di sudut kafe yang sepi, dia bertemu dengan Ethan, seorang penulis lagu yang juga mencari inspirasi yang hilang.

Ethan tertarik dengan melodi piano yang terdengar di kafe tersebut. Natalia dan Ethan pun mulai berbicara, saling berbagi cerita hidup, dan menemukan kehilangan yang sama dalam karya seni masing-masing. Natalia menemukan melodi piano yang dulu mengalun indah di masa lalu, dan Ethan menemukan kata-kata yang lama terkubur di dalamnya.

Mereka memutuskan untuk bekerja sama menciptakan lagu yang akan menghidupkan kembali kenangan mereka. Natalia membawa Ethan ke tempat-tempat khusus di masa lalu, membangkitkan kembali cinta yang terpendam dan melodi yang terlupakan. Di setiap jengkal kota, mereka menemukan potongan-potongan kenangan yang pernah hilang.

Namun, takdir tidak selalu berpihak pada kisah cinta. Natalia dan Ethan harus menghadapi rintangan dan pengorbanan untuk mengejar impian mereka. Pertanyaan besar pun muncul: Apakah cinta dan seni bisa membawa mereka kembali pada takdir yang seharusnya?

Di panggung besar kota, Natalia dan Ethan memutuskan untuk mengakhiri perjalanan mereka dengan sebuah pertunjukan. Melalui musik dan kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan yang terdalam satu sama lain. Pertunjukan ini menjadi momen puncak dari kisah mereka, membiarkan melodi cinta mereka mengalun bebas di antara sorotan lampu panggung.

Meskipun melalui berbagai perjuangan, Natalia dan Ethan menyadari bahwa cinta dan seni memiliki kekuatan untuk mengatasi segala rintangan. Melodi cinta mereka tidak hanya mengalun di kafe kecil, tetapi menjadi abadi dalam setiap nada yang tercipta. Akhirnya, mereka menyadari bahwa takdir sejati adalah cinta dan karya seni yang mereka bangun bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun