Mohon tunggu...
Muhammad Ali Agil
Muhammad Ali Agil Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan yang saat ini bertugas pada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jambi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Harus Ada Pungutan Pajak?

22 November 2021   15:00 Diperbarui: 22 November 2021   15:29 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Begitu juga di sebagian daerah mayoritas muslim terdapat larangan membuka warung sakadup atau warung makan pada siang hari di bulan Ramadhan. Semua ini merupakan peraturan yang mengikat seluruh warga terkait, khususnya orang dewasa. 

Semua aturan ini tidak diatur oleh agama, namun demikian aturan ini wajib dilaksanakan oleh seluruh warga Indonesia, khususnya yang dewasa. Lalu apakah artinya aturan untuk memakai helm, aturan lalu lintas, aturan terkait masker, swab antigen, vaksin dan lain sebagainya adalah haram? 

Semua peraturan ini dibuat untuk mengatur warga agar kehidupan warga menjadi lebih tertib dan untuk kemaslahatan warga negara itu sendiri. Akan aneh rasanya jika semua peraturan yang ada dianggap haram hanya karena peraturan tersebut tidak ada dalilnya dalam kitab suci.

Kemudian UKB menganalogikan mengurus suatu negara yang berpenduduk 200 juta orang sama halnya seperti membantu seorang individu yang mengalami kesulitan ekonomi di masa Nabi Muhammad. 

Ustadz KB tsb mencontohkan pada zaman Nabi, ketika ada seseorang yang mengalami kesulitan ekonomi, maka Nabi akan mengiklankan kepada para sahabatnya untuk membantu sang lelaki yang sedang kesulitan tsb, dan para sahabat Nabi secara sukarela berlomba-lomba untuk membantu si lelaki tersebut. 

Masalahnya sekarang, selain tidak ada lagi manusia yang memiliki otoritas seperti Nabi, juga orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi bukan hanya satu dua orang melainkan puluhan juta orang. 

Di samping itu, negara membutuhkan dana dengan jumlah sangat besar untuk melalukan pembangunan jalan, jembatan, sekolah dan lain sebagainya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Penulis sangat yakin bahwa, jika untuk membangun jalan dan jembatan serta untuk memberi bantuan sosial kepada orang yang membutuhkan hanya dengan mengandalkan sumbangan sukarela, maka jalan, jembatan, dan bansos yang sangat dibutuhkan keberadaannya tersebut tidak akan pernah dapat dibangun/dilaksanakan karena jumlah dana sumbangan yang dikumpulkan tidak akan memadai jumlahnya.

Ketika penulis bekerja di Bengkulu, penulis beberapa kali pergi ke Curup. Dan dalam perjalanan antara Bengkulu--Curup, penulis melewati suatu daerah dimana terdapat warga setempat yang meminta sumbangan kepada pengendara yang melintas, dimana sumbangan tsb akan digunakan untuk membangun sebuah masjid yang tidak jauh letaknya dari pinggir jalan. 

Seingat penulis, ketika penulis pertama kali melakukan perjalanan dari Bengkulu--Curup sampai dengan terakhir kali penulis melewati daerah tsb tiga tahun kemudian, sumbangan tsb tetap berjalan karena masjid yang ada di wilayah tsb tidak kunjung selesai pembangunannya. 

Bisa dibayangkan bahwa untuk membangun sebuah masjid saja diperlukan waktu bertahun-tahun, padahal jelas-jelas ada sabda dari Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa barangsiapa membangun masjid untuk Allah di muka bumi, maka Allah akan membangun rumah untuknya di akhirat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun