·Tujuan dalam workshop ini adalah Meningkatkan wawasan dan kompetensi para mahasiswasebagai calon Fasilitator, untuk mampu merencanakan,mengembangkan,mensosialisasi & memfasilitasi program penanaman nilai-nilai Olimpisme secara efektifkepada peserta
·Lingkup materi workshop :
1.Pentingnya saling mengenal dalam proses penanaman olimpisme
2.Memahami teori/ konsep proses belajar-mengajar
3.Peran fasilitator dalam proses belajar-mengajar/Fasilitasi
4.Tahapan proses fasilitasi & penerapan model Bloom (4F)
·Untuk menjaga kefektifan hasil pembelajaran, diperlukan komitmen dan kontrak belajar. Jangan dijadikan kontrak belajar ini sebagai control kedisiplinan berlebihan yang akan membuat para siswa tertekan dan tidak focus terhadap materi yang disajikan, harus diselingi interaksi kecil antara fasilitator dengan perserta, seperti:
1.Agar Semangat dan Antusias, bila fasilitator berseru :Olimpisme ? !(dijawab : Excellence, Respect , Friendship).
Mau seperti apa kita ?! (dijawab : Citius, Altius, Fortius)
2.Bila peserta merasamendapatkan ilmu/ Hal baru ....... anda bisa berseru123 !!! (yang lain menjawab : WOW!!)
MATERI
·Pentingnya saling mengenal
Kenapa begitu penting????. Rasa saling mengenal satu sama lain sangat penting dalam penanaman nilai olimpisme, kenapa demikian karena rasa saling mengenal satu sama lain menunjukkan sikap terbuka yang akan mempermudah proses pembelajaran,menciptakan suasana yang kondusif,mengenal juga merupakan suatu bentuk penghargaan kepada orang lain.
Bagaimana caranya?????
Caranya mudah bentuk kelompok dan berbaris mungkin bisa berdasarkan abjad nama ,umur,tanggal lahir, dll. Sangat mudah,bukan?
·Teori/Konsep Belajar-Mengajar
Proses untuk mengubah perilaku, melalui aktifitas / kegiatan yang dapat menambah, mengubah,mengembangkan :
1.PENGETAHUAN (Knowledge)
2.KETRAMPILAN (Skill)
3.SIKAP (Attitude)
Dua Konsep Dasar Dalam Pendekatan Belajar – Mengajar Berdasarkan Objek/peserta
1.PAEDAGOGI(Ilmu dan Seni Dalam Mengajar Anak)
Tujuan Proses Bersifat Mentransmisikan Pengetahuan , menitiberatkan pada pengetahuan,hasil pendidikan bukan tanggung jawab peserta didik(orang tua dan guru),diharapkan perhatian dan bantuan dari guru dalam proses pembelajaran
2.ANDRAGOGI (Ilmu dan Seni Dalam Membantu Orang Dewasa Belajar )
Belajar jika diperlukan, materi realistis dan relevan dengan kebutuhan,menghubungkan materi dengan pengalaman,membutuhkan lingkungan informal dan kondusif.
Dua Konsep Dasar Dalam Pendekatan Belajar – Mengajar Berdasarkan Prosesnya
a. “CONCEPTUAL LEARNING”
lebih menitik beratkan pada pemahaman filosofis/ konsep/nilai dari materi pelajaran yang di berikan
b. “EXPERIENTIAL LEARNING”
lebih menitik beratkan pada proses pemberian pengalaman nyata (fasilitasi), dengan harapan materi pelajaran yang diberikan dapat segera di pahami dan di terapkan dalam kehidupan sehari hari . ada 4 elemen penting dalam experiental learning,yaitu:
1.Adanya tindakan / pengalaman
2.Adanya proses refleksi / pendalaman tentang apa yang telah dilakukan
3.Adanya transfer, dari refleksi pengalamannya selama pelatihan ke dalam kehidupan nyata
4.Adanyake sinambungan prilaku dalam jangkapanjang
ØMenurut anda konsep belajar mana yang paling tepat dalam proses penanaman “nilai-nilai Olympism” ???
Mari kita simulasikan berbagai konsep belajar-mengajar dalam proses penananman nilai- nilai Olimpisme (Excellence,Respect,Friendship)
·Peran FasilitatorDalam Belajar-Mengajar
Fasilitator: pemberi informasi dan mempermudah terjadinya proses belajar-mengajar
Ada yang lain???
Selain yang disebutkan diatas, fasilitator juga yaitu MERENCANAKAN & MEMBANGUN situasi kelas yang kondusif, sertaMEMBIMBING & MEMOTIVASI peserta agar selalu siap melakukan perubahan positif.
Fasilitator juga harus bisa memposisikan diri seperti menjadi bagian dari peserta,memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi,menciptakan iklim belajar yang kondusif,terbuka,dll
METODE LAINNYA YANG SEBAIKNYA DIKUASAI SEORANG FASILITATOR :
ØMetode & Teknik Coaching
ØMetode & Teknik Counselling
ØMetode & Teknik Presentasi
·Tahapan Proses Fasilitasi dan Penerapan ModelBloom (4 F)
ØProses Tee-Up, yakni memberikan Instruksi/ penjelasan/prosedur secara rinci untuk melaksanakan simulasi
Catatan : Bukan menjelaskantujuan/poin belajar
ØDebriefing, yakni pembahasan/penjelasan makna simulasi melalui diskusi interaktif, dimana diharapkan peserta sendiri yang lebih aktif dalam mengambil kesimpulan dari proses simulasi.
Catatan : Debriefing biasanya dilakukan pada akhir simulasi, namun bila diperlukan dapat dilakukan pada tengah simulasi (miss: peserta belum mampu menyelesaikan simulasi, sesuai waktu yang dialokasikan)
·Larangan fasilitator dalam menyampaikan materi
1.Melakukan penilaian terhadap jawaban pesertaatau perilaku peserta pada saat kegiatan.
2.Menggunakan kalimat seperti ini : “Sebaiknya anda......; Seharusnya anda......…”
3.Memberikan petunjuk sesuai keinginan fasilitator
4.Ikut mempermalukan peserta
Apakah sekarang anda sudah paham menjadi seorang fasilitator???
Sudah mengerti dan ingin mengimplementasikan???
AYO MULAI DARI SEKARANG!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H