Mohon tunggu...
Muhammad Piqih
Muhammad Piqih Mohon Tunggu... -

my world is our world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai-nilai olympisme dalam Kehidupan Masyarakat Global

20 Oktober 2013   05:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:17 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertemuan ke 6, diawali dengan video lagu daerah yang berjudul cublak-cublak suweng, lagu tersebut dulu mungkin tidak asing bagi kita, tapi coba kita tanyakan pada generasi muda sekarang? Jawabannya pasti tidak tahu tentang lagu itu,Ironis sekali. Setelah itu kita ditampilkan gambar jembatan yang sudah tidak layak pakai atau benar" rusak didaerah lebak, banten. Sangat menyedihkan dimana didaerah kekuasaan tersebut di kuasai oleh sebuah dinasti pemerintahan dengan berbagai harta yang melimpah. Lepas dari masalah tersebut, kita akan membahas materi tentang Nilai-nilai olympisme dalam kehidupan masyarakat global

Globalisasi adalah perubahan berbagai sektor secara menyeluruh didunia, disebabkan keterbukaan informasi dan IPTEK, mengakibatkan Tuntutan standar kompetensi. Kekuatan daya/pikir lebih berperan dalam kesuksesan di era globalisasi.

Indikatot golobalisasi:

-Iptek

-keterbukaan informasi

-persaingan

-standarisasi kualitas

Impeknya:

-modernisasi Vs kesiapan mental masyarakat

-negara "kuat" menguasai Teknologi Informasi

-kesejangan ekonomi dan sosial

-adposi kultur berdampak positif dan negatif

-tuntunan terutama kompetensi pendidikan

-ketergantungan masyarakat terhadap ekonomi

Video gangnam style diputar di sela" materi, bukan tanpa sebab video ini diputar, ini diakibatkan adopsi kultur yang mendunia, terutama di indonesia. Globalisasi dalam masyarakat indonesia, mempunyai dampak buruk:

-pergeseran oreintasi negara" barat

-cenderung menjadi negara konsumen

-ketergantungan dalam pengelolaan SDA

-kekalahan dalam persaingan global

Dibalik dampak buruknya, globalisasi juga memiliki dampak positif:

-informasi mudah di dapat dan transparan

-peluang untuk belajar dan meningkatkan kompetensi sangat terbuka

-kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme

-kreativitas dan inovasi

-masyarakat semakin kritis.

Dampak negatif masyarakat karena globalisasi mengakibatkan, terjadinya pergeseran kultur budaya timus ke barat, berkembangnya sifat-sifat negatif dalam masyarakat, menurunnya nasionalisme, dan berpikir secara instan. Perkembangan TIK menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan global, sebagai contoh:on line ticketing, on line banking, on line reservation, tele working, remote education, mobile comm, dll.

Cuplikan Film negeri lima menara, diambil dari kisah nyata. Sangat inspiratif bagi anak" muda sekarang. Dimana difilm tersebut dapat kita ketahui bahwa walaupun globalisasi sudah mendunia, namun film ini menggambarkan remaja-remaja pesantren yang masih memegang teguh apa yang telah ada dipesantern tersebut.

Pergeseran budaya telah terjadi saat era globalisasi saat ini, dibutuhkan keseimbangan dan berkesinambungan dalam berbagai aspek.

Kondisi penyeimbang masyarakat indonesia:

-kecintaan terhadap budaya nasional

-nilai-nilai spritual masih berpengaruh sebagi fungsi kendali kehidupan sosial masyarakat

-masih bertahannya budaya postif: kepedulian mayarakat, gotong royong, hormat pada orang yang lebih tua.

Kondisi masyarakat pendidikan dan usaha yang kondusif, sebuah tantangan berat dalam globalisasi, seperti:

-sdm kurang siap pakai karena links dan match antara pendidikan dan lingkungan

-pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang kurang memadai sehingga menurunkan kompetensi SDM secara signifikan

-adanya gab besar antara tujuan pendidkan dan industri/usaha yang menimbulkan frustasi masyarakat pendidikan

Video tentang pengangguran, penganguran terdidik menyubang hampir 50% jumlah pengangguran. WOW, cukup mengejutkan. Harusnya para pengngguran terdidk tersbut tidak hanya terpaku menjadi karyawan, tapi berusaha mencipatakan lapangan pekerjaan sendiri.

Kondisi penyeimbang lingkungan pendidikan dunia usaha di indonesia

-SDM potensial masih cukup tersedia, untuk disiapkan menjadi profesional melalui program peningkatkan kompetensi

-peluang kerja masih terbuka lebar diberbagai sektor

-meningkatnya kepedulian dunia usaha/industri terhadap pendidikan dengan memberikan program-program pelatihan

Masyarakat membutuhkan sebuah alternatif nilai-nilai positif untuk membangkitkan semangat prestatif dan selalu menjaga keharmonisan dalam era globalisasi.

Nilai-nilai olympism (olympic value) adalah jawabannya.


  • Living respect

Penerapan nilai olympism dalam kehidupan masyarakat global agar terbangun lingkungan yang kondusif

Membangkitkan sikap respect masyarakat

-meningkatkan dan menjaga kecintaan terhadap budaya luhur bangsa

-kepedulian terhadap sesama

-selalu ingin berperan dalam setiap hal-hal positif

-menanamkan bahwa persahabatan dan kedamian lebih utama dalm kehidupan bermasyarakat

-saling menghargai/toleransi.


  • Living Excellence (sikap prestatif)

Meningkatkan siakap prestatif masyarakat

-tidak mudah menyerah dan selalu semangat

-masyarakat dinamis, kreatifa dan inovatif dalam berkarya

-tidak mudah puas diri dan kerja keras

-melihat masalah sebagai tantangan dan peluang

Filosofi:

Citius, Altius, Fortius

Sebuah bangsa akan lebih maju dari bangsa lain bila memeliki masyarakat yang selalu ingin lebih cepat dalam beradaptasi, lebih tinggi keinginan dalam mencapai targe berprestasi, dan memiliki sumberdaya (5M) yang lebih baik


  • Living Fair Play

Membangkitkan sikap jujur dalam masyarakat

-membangun sikap positif

-bersikap jujur, dll

Video lagu tombo ati, ada yang dapat saya ambil dari lagu tersebut, ada kenikmatan tersendiri jika kita menjalani perintah tuhan. Dan sesungguhnya tuhan akan selalu ada jika kita membutuhkan apabila kita selalu mengingatnya.

Let us be part of the olympic movement in achieving a better world life.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun