Nah, Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan kata koruptor kan, koruptor adalah sebuah sebutan yang digukan pada orang yang melakukan tindakan korupsi. Nah sebenarnya apa sih arti dari korupsi itu sendiri?. Menurut KBBI, Korupsi merupan tindakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (persahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Tindakan mengkorupsi berarti menyeleweng atau menggelapkan (uang dan sebagainya).
Berarti dapat disimpulkan dari pengertian menurut KBBI, Tindakan korupsi adalah tindakan penyalahgunaan uang, barang, atau hal negara, lembaga, atau perusaan yang bersifat materi atau sebagainya oleh seseorang untuk memenuhi kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Namun sebenarnya, tindakan korupsi bukan hanya soal tindakan penyalahgunaan uang negara atau hal materi saja, tindakan korupsi dapat berasal dari tindakan atau sikap kita terhadap sesuatu. Hal ini dapat terjadi dalam kehidupan kita sehari hari yang tanpa sadar dapat membuat kita mendapatkan gelar sebagai seorang koruptor. Baik itu dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat/negara dan lingkungan kerja. Maka dari itu kita harus waspada atas apapun yang kita kerjakan dan yang terpenting selalu mengutamakan sikap jujur dan tanggung jawab pada diri kita sendiri.
Jadi, Apa saja sih sebenarnya tindakan yang mejadikan kita dapat dilebelkan sebagai seorang koruptor?
1. Tindakan korupsi dalam lingkungan keluarga.
Nah, tanpa kita sadari tindak korupsi dapat terjadi dalam lingkungan yang terkecil, yaitu lingungan keluarga. Tindakan korupsi pada lingkungan ini sering kali dianggap sepele, padahal dapat mempengaruhi bagaimana kita selanjutnya di lingkungan yang lebih luas. Tindakan korupsi yang dapat terjadi seperti:
- Bertindak tidak jujur dengan dengan cara mengambil uang kembalian belanja yang diamanahkan oleh ibu.
- Meminta uang kepada orang tua untuk membeli buku sekolah melebihi harga sebenarnya untuk diambil uang yang lebih tersebut.
- Kepala keluarga yang tidak melaksanakan kewajiban dan haknya yang seharusnya ia penuhi kepada keluarganya.
2. Tindakan korupsi dalam lingkungan sekolah.
Pada lingkungan ini, bagi seorang anak adalah tempat yang paling sering terjadinya interaksi anatar sesama, dan rawan sekali akan terjadinya tidakan korupsi yang kita tidak sadari, seperti:
- Berangkat sekolah dengan sengaja terlambat.
- Menitip absen kepada temannya.
- Penggelapan dana kas kelas.
- Guru yang menikmati gaji buta tanpa melakukan kewajibannya.
- Membayar harga makanan dikantin tidak sesuai dengan jumlah makanan yang diambil.
- Guru yang mengajar melebihi waktu ajarnya.
- Mencontek pada saat ujian.
3. Tindakan korupsi dalam lingkungan masyaratkat/negara.
Di dalam lingkungn masyarakat / negara sering kali kita lakukan atau kita rasakan, seperti :
- Tidak mengikuti kegiatan siskamling yang telah ditentukan masyarakat
- Menerima tidakan money politic.
- Menyalahgunakan uang iuran warga untuk kepentingan pribadi.
- Melakukan tindakan suap.
- Tidak melaksanakan tugas kerjabakti dengan baik.
4. Tindakan korupsi dalam lingkungan kerja.
Lingkungan kerja sering kali menjadi tempat terjadinya tindakan korupsi, seperti :
- Menggelapkan dana perusahaan.
- Menggurangi tanpa sebab atas fasilitas yang dapat digunakan.
- Tidak menyelesaikan tugas kantor dengan tepat waktu.
- Meninggalkan tempat kerja dari waktu yang telah ditentukan.
- Sebagai atasan, ia melimpahkan tugasnya yang harus ia kerjakan kepada bawahannya.
Dari keempat lingkungan tersebut dapat kita lihat bahwa banyak sekali tindakan yang tanpa kita sadari dapat membuat kita masuk kedalam kategori seorang koruptor. Dan dapat dilihat juga, sebenarnya hal hal yang ada diatas dapat dikatakan sebagai tindakan yang cukup sepele namun ternyata tidak.Â
Maka dari itu kita sebagai masyarakat yang baik kita harus menanamkan sikap tanggung jawab, jujur dan lebih menghargai atas apa yang kita dapatkan dan miliki sebagai pondasi awal untuk menjaga kita dari tindakan korupsi yang membuat kita termasuk kedalam kelompok koruptor tanpa kita sadari.
