Mohon tunggu...
MUHAMMAD PALDIN
MUHAMMAD PALDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lika-liku Perjalanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Padukuhan Tegallurung

5 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 5 Maret 2023   06:36 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lika-liku Perjalanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Padukuhan Tegallurung

Oleh: Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan Unit XIII C I, Sabtu, 4 Maret 2023

Tepat pada Selasa, 28 Februari tahun 2023 lalu merupakan pembelajaran tatap muka hari kedua bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Padukuhan Tegallurung. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang positif bagi Padukuhan Tegallurung lantaran kegiatan belajar mengajar PAUD yang sempat tidak berjalan bahkan sebanyak dua kali dalam rentang waktu dua tahun belakangan.

PAUD yang berlokasi di Padukuhan Tegallurung, Kel. Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul pada mula nya berdiri dan mulai aktif pada tahun 2019, namun kegiatan belajar mengajar akhirnya terhenti lantaran ada permasalahan mengenai tenaga pengajar hingga kurang nya partisipasi murid. Kegiatan belajar mengajar terhenti pada rentang tahun 2020 sampai dengan 2021, hingga pada Juli tahun 2022 PAUD sempat kembali bergulir, namun akhirnya kembali terhenti lagi di bulan September dikarenakan salah satu pengajar yang sedang dalam masa kehamilan.

Menurut keterangan dari Kepala Dukuh Tegallurung, kendala yang mengakibatkan PAUD tidak berjalan dengan efektif adalah tidak adanya pengajar tetap, hal ini membuat proses belajar mengajar PAUD tidak dapat berjalan dengan semestinya. "PAUD kita disini pada awalnya memiliki tiga pengajar, namun satu persatu pengajar mulai mengundurkan diri, alasanya seperti jadwal mengajar yang bentrok, karena memang ada pengajar yang juga berprofesi sebagai guru disekolah, ada juga pengajar yang kebetulan dalam masa kehamilan, sehingga tidak menyanggupi untuk mengajar".

Kendala lainnya yang mengakibatkan PAUD tidak berjalan adalah kurangnya motivasi dari orang tua wali murid dalam membimbing anak nya untuk mau mengikuti kegiatan PAUD, seiring dengan hal tersebut, PAUD pun mulai kehilangan muridnya. "Orang tua wali disini memang kurang tergerak untuk mengantar anaknya ke PAUD, alasannya sibuk, yah karena memang orang tua wali disini rata-rata profesinya buruh tani, sehingga terkadang tidak sempat mengantar anaknya ke PAUD".

Dengan kehadiran kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD Unit XIII C.I di Padukuhan Tegallurung, Kepala Dukuh beserta masyarakat setempat berharap kegiatan PAUD dapat bergulir kembali sebagaimana mestinya. Kepala Dukuh Tegallurung meminta kepada kelompok KKN untuk dapat memotivasi para orang tua wali murid agar bersedia mengantar anak nya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di PAUD, "Saya harap yang KKN di sini bisa mengajak dan memotivasi para orang tua, karena memang setiap Padukuhan itu diharuskan ada PAUD yang berjalan. Sehari satu jam saja sudah cukup, dan minimal satu kali dalam seminggu berjalan kita sudah bersyukur", Ungkap Kepala Dukuh Tegallurung.

Dengan keseriusan dan kerja sama antara kelompok KKN dengan masyarakat, akhirnya tepat pada 21 Februari lalu, PAUD Tegallurung kembali bergulir dengan melewati lika-liku permasalahan yang ada. Memasuki pertemuan kedua pembelajaran tatap muka pada 28 Februari, PAUD benar-benar menghela nafas dengan lega. Salah satu pengajar yang sempat mengundurkan diri lantaran dalam masa kehamilan pun kembali ikut berpartisipasi dalam terselenggaranya PAUD, serta terdapat salah satu masyarakat yang bersedia mengajar di PAUD.

Mewakili Kelompok KKN, Ketua unit XIII C.I mengungkap bahwa pendidikan anak memang harus menjadi perhatian utama setelah masalah kesehatan. Pendidikan anak usia dini harus didukung karena mereka merupakan kelompok generasi penerus bangsa dimasa depan. "Saya harap kehadiran kami kelompok KKN UAD disini tidak hanya sekedar formalitas, namun memang benar-benar dapat membantu masyarakat, khusus nya di bidang pendidikan anak, walau hanya sekedar wadah bermain, PAUD akan membuat anak-anak tidak takut dan terbiasa untuk bersosialisasi dimasa yang akan datang, dan bukan menjadi generasi yang pasif".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun