Tembok berlin adalah saksi sejarah dari adanya perseteruan antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Persaingan dua kekuatan besar saat itu antara Amerika Serikat yang membawa paham demokrasi dan Uni Soviet yang berusaha menyebarkan paham komunisme, menyebabkan dunia terpecah menjadi bipolar, menjadi dua kekuatan yang mendominasi dunia antar Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perseteruan tersebut juga yang pada akhirnya membuat negara Jerman terbagi menjadi dunia, menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Akibat tingginya persaingan antar dua bagian wilayah Jerman ini, membuat pemerintah Komunis Republik Demokratik Jerman (GDR) membangun tembok beton yang dilapisi dengan kawat berduri "Antifascistischer Schutzwall" pada tanggal 13 Agustus 1961.
Hal ini dilakukan pemerintah Jerman Timur demi mencegah masuknya "fasis" Barat ke Jerman Timur dan menjaga ideologi sosialis agar tetap bertahan dari rongrongan ideologi Barat yang saat itu sedang dilakukan penyebaran secara masif. Selain itu, tujuan dibangunnya tembok ini juga untuk membendung pembelotan massal dari Timur ke Barat.
Adanya tembok raksasa ini membuat banyak orang menderita. Pada akhirnya, banyak keluarga yang akhirnya terpisah, memisahkan hubungan teman, menciptakan jurang yang dalam baik secara fisik maupun ideologis, bahkan memisahkan keharmonisan sebuah bangsa.
Di tengah-tengah ketegangan ini, kemudian lahir berbagai upaya pelarian dari Berlin Timur ke Berlin Barat yang seringkali berakhir tragis.
Banyak dari para pembelot yang gagal melarikan diri. Para pembelot tersebut kemudian ditangkap oleh Stasi, polisi militer Jerman Timur, dan diadili secara keji.
Namun, diantara banyaknya kisah perjuangan tersebut, ada satu peristiwa yang dianggap sebagai pelarian paling sukses dalam sejarah Tembok Berlin. Peristiwa tersebut dinamakan "Tunneling Escape 57" yang terjadi pada tahun 1964, dimana berhasil meloloskan 57 pelarian dalam 2 malam.
Kronologi Pelarian "Tunneling Escape 57"
Kisah itu bermula saat Joachim Neumann, seorang mahasiswa teknik sipil Jerman Timur yang ketika itu berusia 21 tahun, mencoba melarikan diri. Saat itu, pada tahun 1961, banyak dari para pembelot yang berusaha untuk menembus Tembok Berlin, nahasnya banyak dari mereka yang mengalami kegagalan.
Tetapi tidak dengan Neumann, Ia bisa dikatakan beruntung. Dengan menggunakan paspor Swiss yang diselundupkan, Ia berhasil melarikan diri ke Jerman Barat dan mendapatkan bantuan sesampainya disana.