1. Regulasi yang Ketat
  Pemerintah di seluruh dunia harus segera membuat regulasi untuk membatasi penyalahgunaan AI. Hal ini mencakup pembatasan penggunaan teknologi deepfake, regulasi senjata otonom, dan perlindungan privasi data.
2. Transparansi dan Akuntabilitas
  Perusahaan teknologi harus transparan dalam cara mereka merancang dan menggunakan AI. Selain itu, mereka harus bertanggung jawab atas dampak sosial dan etis dari teknologi mereka.
3. Pendidikan Publik
  Masyarakat perlu diberdayakan dengan pengetahuan tentang AI dan potensi penyalahgunaannya. Dengan demikian, mereka dapat lebih kritis dalam menggunakan teknologi dan memahami risiko yang mungkin terjadi.
4. Kerjasama Global
  Penyalahgunaan AI adalah masalah lintas batas. Oleh karena itu, kerjasama internasional sangat diperlukan untuk mengembangkan standar global yang dapat mencegah penyalahgunaan teknologi ini.
Kesimpulan
AI adalah alat yang sangat kuat, dan seperti alat lainnya, ia dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Untuk memastikan AI tetap menjadi kekuatan positif, kita harus bertindak secara kolektif untuk membatasi penyalahgunaannya. Regulasi yang tepat, transparansi, dan pendidikan publik adalah langkah-langkah penting untuk menciptakan masa depan di mana AI benar-benar melayani kepentingan semua pihak. AI boleh digunakan bila ingin mencari referensi ataupun mencari ide dasar sehingga kita dapat mengembangkannya lagi.
---
Referensi:
1. Chesney, R., & Citron, D. (2019). Deepfakes and the New Disinformation War. Foreign Affairs.
2. Paris, B., & Donovan, J. (2019). Deepfakes and Cheap Fakes: The Manipulation of Audio and Visual Evidence. Data & Society.
3. Obermeyer, Z., et al. (2019). Dissecting racial bias in an algorithm used to manage the health of populations. Science.
4. Sharkey, N. (2019). The Impact of AI on Autonomous Weapons. AI & Society.
5. Zuboff, S. (2019). The Age of Surveillance Capitalism. PublicAffairs.
123241124_Muhammad Okan Afrizal/FIB/Bahasa dan Sastra Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H