Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines pada 25 Desember mengundang perhatian internasional, memicu dugaan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh Rusia. Spekulasi ini muncul setelah ditemukannya lubang-lubang di badan pesawat Embraer E190, yang menjadi fokus investigasi.
Pesawat nahas tersebut sedang berupaya mendarat di Bandara Grozny, Rusia, yang saat itu berada di bawah serangan drone Ukraina. Blogger militer Rusia menyebutkan bahwa pesawat itu, yang jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, mungkin keliru diidentifikasi sebagai drone Ukraina.
Beberapa analis penerbangan juga mengemukakan bahwa lubang-lubang di badan pesawat kemungkinan besar disebabkan oleh pecahan peluru dari sistem rudal anti-pesawat. Sementara itu, awak pesawat melaporkan adanya tabrakan di udara sebelum melakukan pendaratan darurat, yang semula dianggap akibat kawanan burung oleh otoritas penerbangan Rusia.
Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa salah satu tangki oksigen pesawat meledak. Hal ini memunculkan spekulasi baru bahwa insiden tabrakan sebenarnya disebabkan oleh rudal pertahanan udara Rusia. Investigasi terus berlanjut untuk mengungkap fakta di balik tragedi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H