Mohon tunggu...
Muhammad Nur Wahyuhidayat
Muhammad Nur Wahyuhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Produser Musik

VS Everybody

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berbicara di Era Digital

3 Oktober 2023   08:43 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:45 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika berbicara di era digital, jika dilihat dari perspektif hadits, sangat relevan dan penting dalam menjalani kehidupan online. Hadits-hadits mengajarkan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti oleh individu ketika berkomunikasi di media sosial dan platform digital. Rasulullah Muhammad SAW menekankan pentingnya menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berbicara. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak memerlukan bahwa ia meninggalkan makanan dan minumannya." (Sahih al-Bukhari) Hadits ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan jujur dan sopan, bahkan dalam lingkungan online. Berikut adalah beberapa aspek etika berbicara di era digital yang dapat Anda eksplorasi :

  • Filtrasi  (tabayyun)

Dalam era perkembangan teknologi saat ini, komunikasi melibatkan berbagai kegiatan seperti menerima dan mengirim pesan. Di tengah kemajuan media digital yang pesat, penting bagi pengguna untuk menyadari urgensi filtrasi saat menerima pesan. Filtrasi ini bertujuan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari potensi bahaya. Alquran juga memberikan ajaran tentang pentingnya Tabayyun (teliti dan jeli) saat menerima informasi, sebagaimana yang diungkapkan dalam surah al-Hujurat ayat 6. Dalam tafsir Al-Maraghi, ayat ini menekankan bahwa ketika menerima berita dari sumber yang tidak terpercaya, seseorang harus melakukan filtrasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Hal ini disebabkan karena orang yang beriman selalu berhati-hati dan cermat dalam menerima informasi agar menghindari penyesalan di masa depan. Oleh karena itu, filtrasi dianggap sebagai kunci utama dalam menerima dan menyebarkan informasi dengan bijaksana.

  • Penggunaan Bahasa yang Baik

Rasulullah Muhammad SAW menegaskan kepentingan menggunakan bahasa yang santun dan benar saat berbicara. Dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW menyatakan: "Siapa pun yang tidak meninggalkan kata-kata palsu dan tindakan dusta, Allah tidak membutuhkan dia untuk menahan diri dari makan dan minumnya." (Sahih al-Bukhari) Hadits ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya berbicara secara jujur dan beradab, bahkan ketika berkomunikasi melalui media digital.

  • Menghindari Ghibah dan Fitnah

Hadits juga mengajarkan tentang bahaya ghibah (berbicara buruk tentang orang lain) dan fitnah (menyebarkan fitnah atau berita palsu). Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidakkah kalian ingin aku beritahukan tentang dosa yang lebih besar dari dosa-dosa besar?" Para sahabat menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Itu adalah mengatakan buruk tentang saudaramu." (Sahih al-Bukhari) Hadits ini mengingatkan kita untuk tidak berbicara buruk tentang orang lain, termasuk di media sosial.

  • Hindari Kata Kebencian atas Perbedaan

Ajaran Islam telah mengajarkan bahwa dalam aktivitas komunikasi, penting untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik itu perbedaan suku, ras, budaya, pilihan, atau pendapat. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 3. Ayat tersebut menyiratkan bahwa manusia hidup dalam beragam latar belakang suku, ras, bangsa, dan agama, tetapi pada dasarnya semuanya berasal dari keturunan Adam dan Hawa. Tafsir oleh Quraish Shihab dalam al-Mishbah menegaskan bahwa makna ayat ini berlaku bagi seluruh umat manusia, tidak hanya bagi orang-orang yang beriman. Dalam konteks ini, penting bagi setiap individu untuk mengimplementasikan etika yang baik dalam aktivitas komunikasi, sebagai dasar untuk menghargai perbedaan dan menghindari perilaku yang provokatif atau merendahkan. Pakar komunikasi, melalui situs webnya, menjelaskan beberapa aspek etika yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi di media sosial. Aspek-aspek tersebut mencakup: Penggunaan Kalimat: Memilih kata-kata dengan bijak dan tidak merendahkan orang lain dalam pemilihan kalimat. Pemilihan Huruf: Berhati-hati dalam penggunaan huruf besar atau kecil yang dapat memengaruhi makna atau emosi dalam pesan. Warna Huruf: Memilih warna huruf yang sesuai agar pesan mudah dibaca dan tidak membingungkan. Simbol dan Emot: Menggunakan simbol dan ikon yang tepat untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tanpa ambigu. Bahasa yang Sesuai: Memilih bahasa yang sesuai dengan audiens dan konteks yang bersangkutan. Respon Cepat: Memberikan respon dengan cepat saat berinteraksi di media sosial untuk membangun dialog yang produktif. Referensi yang Jelas: Memberikan informasi dengan referensi yang jelas, sehingga pesan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak Memancing Pertentangan: Menjauhi upaya untuk memicu konflik atau perdebatan yang tidak produktif.

Dengan menerapkan etika-etika ini dalam aktivitas komunikasi, kita dapat memastikan bahwa komunikasi berlangsung dengan rasa hormat terhadap perbedaan, yang pada gilirannya akan mencegah terjadinya potensi kerugian atau kerusakan dalam interaksi komunikasi. Dalam keseluruhan, perspektif hadits dan Quran memberikan landasan moral yang kuat untuk etika berbicara di era digital. Penting bagi individu untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam komunikasi online mereka, sehingga mereka dapat berkontribusi pada lingkungan online yang lebih positif, bermartabat, dan beradab. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, kita dapat mencapai komunikasi yang lebih bermakna dan produktif di era digital ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun