Mohon tunggu...
muhammad nurriyanto
muhammad nurriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa kura-kura, 19 tahun, suka berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Book

Leiden is Lijden: Bacaan Wajib Meneladani Kisah Kepemimpinan

21 Juni 2023   23:39 Diperbarui: 21 Juni 2023   23:44 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Leiden is Lijden, "Memimpin adalah Menderita". Buku ini mengangkat tentang bagaimana pembaca sudah seharusnya meneladani kisah-kisah kepahlawanan founding father dari negara Indonesia maupun negara lain. Dalam bukunya, Dea Tantyo mengajak pembacanya untuk mengukur jiwa kepemimpinan dengan menyajikan cerita-cerita kepahlawanan dengan bahasa yang santai namun sangat menekankan makna.

What is Leadership?
Buku ini menyajikan keteladanan dengan sangat objektif. Dengan sangat detail, Dea Tantyo mengajak pembaca meneladani kisah kepahlawanan mulai dari Syekh Ahmad Yasin hingga Soeharto.

Semua bermula dari mental, bagitu yang dikatakan buku ini. Dengan mengangkat kisah perjuangan Jendral Sudirman dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengangkat bagaimana perjuangan Hendry Satriago yang mengidap kelenjar getah bening untuk mampu memperjuangkan hidup hingga menjadi CEO General Electric.

Good to Great
Buku ini mengajak pembacanya untuk mempelajari langkah yang diambil para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan apa yang harus ia perjuangkan. Leader is not good, he must be great.

Kisah yang dibawakan buku ini juga sangat bervariasi namun dangan begitu makna yang bisa diteladani pun sangat beragam. Buku ini juga menceritakan bagaimana seorang pemimpin harus menjadi layaknya 'pelayan' yang harus melayani rakyatnya. Buku ini juga menceritakan bahwa soeriabg pemimpin sudah sepatutnya memiliki penjaga bagi dirinya yakni iman.

Selain itu, buku Leiden is Lijden juga menceritakan bahwa seorang pemimpin itu dibentuk dari situasi yang tidak biasa, penuh visi, pembelajar sejati, serta harus memiliki mindset yang baik.

"Mengemban amanah kepemimpinan artinya menjemput takdir kepahlawanan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun