Menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah. Sebelum memasuki dunia mahasiswa, seorang siswa harus mati-matian bersaing dengan ribuan siswa lainnya untuk mengamankan satu kursi di Perguruan Tinggi. Lantas, ketika sudah menjadi mahasiswa apakah semuanya akan baik-baik saja ? tentu tidak semudah itu.
Mungkin menjadi mahasiswa baru (maba) sangatlah menyenangkan, karena beban kuliah masih belum banyak. Tidak dengan mahasiswa akhir yang sudah dipenghujung semester. Perasaan dilema, bingung, takut tidak menjadi apa-apa menjadi bayang-bayang yang terus menghantui pikiran. Belum lagi masalah tuntutan keluarga yang menginginkan anaknya sukses. Pada masa-masa itu psikis kita mulai terhantam dengan bayang-bayang masa depan. Perasaan itulah yang saya rasakan sekarang.
Saya kuliah di salah satu kampus di Kota Malang. Saat ini saya semester 7 dan sedang mengerjakan tugas akhir semester (skripsi). Apa yang saya rasakan sekarang sebagai mahasiswa akhir mungkin perasaan itu yang dirasakan mahasiswa akhir lainnya. Perasaan dilematik terhadap masa depan sangat jelas melekat di pikiran. Rasa takut kalau setelah lulus tidak menjadi apa-apa (tidak sukses) menjadi momok yang menakutkan. Faktor lain juga karena biaya kuliah tidak sedikit dan menjadi percuma kalau kuliah hanya sebatas lulus dan mendapatkan gelar sarjana.Â
Mungkin sebagian orang ada yang memikirkan untuk fokus apa yang ada sekarang, urusan nanti mau jadi apa itu belakangan. Hal itu relevan ketika kondisi keluarga sudah tercukupi baik dari segi ekonomi, sosial, dan segi lainnya.
Menjadi seorang mahasiswa adalah pintu gerbang menuju kehidupan yang sebenarnya. Step selanjutnya setelah menjadi mahasiswa tidak hanya menyandang gelar sarjana tapi mau dibawa kemana kehidupan kita yang sebenarnya. Masa depan masih abstrak dan tidak jelas. Kita bisa bercita-cita setinggi-tingginya, tapi kita juga harus realistis dengan keadaan yang ada. Selain itu, hidup ini penuh ketidakpastian. Kadang apa yang kita rencanakan tidak sesuai dengan realita yang terjadi dan kita juga harus siap akan hal itu.
Tulisan ini akan memberikan pandangan kepada teman-teman, setelah lulus kuliah mau kerja atau lanjut S2?
Memilih Untuk Mencari Pekerjaan Terlebih Dahulu Setelah Lulus
Bekerja setelah lulus kuliah adalah opsi yang sering menjadi pilihan oleh sarjana baru. Â Biasanya para sarjana baru ingin memiliki pengalaman dan wawasan tentang dunia kerja. Ntah pekerjaan yang dilakukan itu sesuai dengan jurusan waktu kuliah atau tidak sesuai yang penting memiliki pemasukan agar tidak menjadi pengangguran pasca lulus. Namun, mencari pekerjaan saat masa transisi setelah lulus kuliah juga tidak semudah yang bayangkan. Menjadi sebuah kecemasan ketika setelah lulus masih belum memiliki pekerjaan. Bahkan setelah lulus ada yang langsung minta Info loker, karena saking takutnya kalau tidak mendapatkan pekerjaan pasca lulus.
Tidak berhenti sampai disitu, sebagian lowongan kerja biasanya dalam salah satu persyaratannya adalah sudah memiliki pengalaman kerja sesuai bidangnya. Hanya menyandang gelar sarjana ternyata masih belum cukup untuk mencari pekerjaan yang seimbang dengan keilmuannya. Harus diimbangi dengan pengalaman dan kompetensi yang mumpuni. Jadi, buat teman-teman yang sekarang posisinya semester akhir dan sudah mau lulus, harus dipersiapkan dengan matang kalau ingin langsung kerja. Minimal sudah memiliki kompetensi dibidang yang dituju dan pernah minimalnya magang sesuai pekerjaan yang dituju. Hal tersebut akan memudahkan dan menambah rasa percaya diri  teman-teman ketika melamar pekerjaan.
Selain itu, memperluas relasi juga sangat penting. Memiliki jaringan dengan orang-orang yang berpengaruh adalah investasi masa depan.Tidak bisa dipungkiri, relasi juga akan membantu kita dalam mencari pekerjaan. Tidak hanya sebatas kenal dalam sebuah relasi, tapi juga harus menjaga komunikasi dengan baik supaya lebih mudah ketika kita meminta bantuan. Salah satu caranya untuk memperluas relasi waktu kuliah adalah dengan mengikuti organisasi. Namun, banyak juga yang memiliki relasi melalui event-event lomba dan kegiatan lainnya.