Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Gemar membaca menulis perbanyak ilmu perluas wawasan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Negara Negara Arab Menolak Program Relokasi Warga Palestina Donald Trump

3 Februari 2025   11:53 Diperbarui: 3 Februari 2025   11:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Program presiden AS Donald Trump untuk merelokasi atau memindahkan warga Palestina keluar tanah airnya itu mendapat penolakan keras dari berbagai negara negara Arab,sebagaimana sikap yang ditunjukkan oleh republik Mesir,Kerajaan Yordania,kerajaan Arab Saudi, kerajaan Qatar,kerajaan UAE ,dan juga Liga Arab.Oleh karenanya rencana Donald Trump untuk memindahkan  jutaan warga Palestina ke Mesir,Yordania tersebut ditolak mentah-mentah oleh negara-negara Arab dan negara negara anggota OKI.Terkait masalah itu memang rezim Zionis yahudi Azkenazine tidak memperlihatkan sikap apapun sebagaiman tidak mengeluarkan berkomentar apapun terhadap program Donald Trump tersebut.

Akan tetapi bisa diyakini bahwa rezim Zionis Yahudi Azkenazine tentu saja akan menyambut baik terhadap program yang direncanakan oleh presiden AS Donald Trump ,karena rezim Zionis Yahudi Azkenazine beranggapan bahwa apapun yang akan dilakukan presiden AS Donald Trump itu pasti menguntungkan rezim Tel Aviv.AS dan sekutunya memang sejak lama selalu membela rezim Zionis yahudi Azkenazine dalam meraih tujuannya.Karena belajar dari sejarah masa lalu dimana sestelah warga Palestina dikeluarkan dari tanah tumpah darahnya ,rezim Zionis yahudi Azkenazina segera menjajah wilayah yang ditinggalkan oleh warga palestina bersamaan melarang warga Palestina untuk kembali kewiayahnya sendiri.

Meskipun Donald Trump beralasan perlunya merelokasi warga Palestina dari jalur Gaza yang sudah hancur  dan tidak huni itu ,namun program tersebut merupakan siasat licik Amerika Serikat(AS)untuk mendukung rezim Zionis Yahudi Azkenazine meraih tujuannya mengusir  bangsa Arab palestina dari tanah airnya sesuai program jangka pendek dan jangka panjang rezim Tel Aviv dan AS bersama sekutunya.Hal serupa sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Inggris(Balfour Declaration),WS.Truman dalam membidani lahirnya rezim Zionis Yahudi Azkenazin dengan mengusir warga Palestina dari tanah airnya sendiri yang terkenal disebut dalam sejarah dengan peristiwa Nakba.

Sekiranya negara-negara Arab,OKI dan dunia muslim bersama komnunitas internasional lengah sehingga program relokasi warga Palestina ajuan Donald trump tersebut diterima,maka bisa dipastikan peristiwa bencana Nakba bisa terulang kembali di Palestina,dan bangsa palestina akan kehilangan segala-galanya dan palestina akan terhapus dari peta dunia sesuai dengan tujuan PM.Benyamion Netanyahu yang diucaoapkannya dalam berbagai forum internasional.Namun demikian presiden Donald trump tidak memperikarakan sebelumnya bahwa  programnya mendapat penolakan dari berbagai negara anggota PBB,bahkan PBB sendiri menolak keras program relokasi atau memindahklan warga Palestina ke negara-negara lain yang bersedia menampungnya,terutama Measir dan Yordania.

Pada hari Jum'at 31 Januari 2025 beberapa negara membentuk kelompok Den Haag demi membela Palestina dalam berbagai hal, termasuk menolak relokasi atau pemindahan warga palestina kenegara-negara lain.Kelompok Den Haag yang terdiri dari Senegal, Malaysia,Afrika selatan,Namibia,Kolombia,Bolivia,Chili,Honduras,Belize menyerukan penghentian genosida dengan menghormati hak-hak warga palestina bagi pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat.Kelompok Den Haag juga menyerukan supaya perintah penangkapan oleh ICC terhadap pelaku genosida di jalur gaza segera ditindak lanjuti serta dihukum sesuai dengan kesalahannya.Beberapa negara Arab juga mengadakan pertemuan hari sabru 1 Februari 2025 di Cairo yang dihadiri oleh Kerajaan Saudi Arabia,Palestina,kerajaan Qatar,Kerajaan Yordania,kerajaan UAE dan Mesir sebagai tuan rumah juga menolak program relokasi atau pemindahan jutaan warga palestina kebeberapa negara tetangganya ,bahkan  termasuk ke Indonesia sebagaimana ajuan utusan Donald trump,Weir Koff dalamm kesepakatan gencatan senjata Doha.Sejauh ini kelicikan AS mengalami kegagalan,dan warga palestinapun enggan meninggalkan tanah airnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun