Republik Islam Iran membantah keras terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap presiden terpilih AS Donald Trump yang mulanya dituding oleh Jaksa Agung AS,Merreck Garland Ahad 10 November 2024.Terkait tuduhan Amerika Serikat(AS) tersebut,Menteri luar negeri(Menlu) Republik Islam Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasarkan fakta samasekali yang merupakan tuduhan murahan,ujarnya kepada AFP Ahad 10 November 2024.Sedangkan juru bicara(jubir)kementerian luar negeri Republik Islamm Iran,Ismael Baghenei mengatakan bahwa negaranya sangat menghormati pilihan warga Amerika serikat(AS) dan tetap seperti itu,ujarnya kepada Fars .
Meskipun perwira senior IRGC jenderal Qassim Sulaiman tewas di luar bandara internasional Bagdad pada bulan Januari tahun 2018 karena pemboman yang dilakukan oleh drone AS atas suruhan langsung presiden AS Donald Trump waktu itu ,akan tetapi Republik Islam Iran membantah keras terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump ,presiden pertama AS yang berstatus tersangka dalam beberapa kasus kejahatan yang dialkukannya diwilayah hukum Amerika serikat.
Presiden terpilih AS,Donald Trump saat berkampanyenya saja sudah berulangkali terjadi percobaan pembunuhan .Pertama percobaan pembunuhan dilakukan oleh Thomas Crooks seorang pria berusia 20 tahun simpatisan partai republik ,partainya Donald Trump sendiri. Dalam percobaan pembunuhan tersebut,Donald Trump terkena serempetan peluru dari beberapa kali tembakan yang dilepaskan dari atap gedung dekat tempat kampanyenya sehingga telinga Donald Trump mengucurkan darah mengalir kepipinya.Pelaku penembakan tersebut,Thomas Crooks akhirnya ditembak mati oleh dinas rahasia yang mengawal Donald Trump tanggal 13 Juli 2024.
Selanjutnya tidak lama berselang terjadi lagi percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump yang dilakukan oleh Ryan Wesley Routh seorang pria berusia 58 tahun asal Haiti,yanag kemuidian dinas rahasia AS berhasil meringkusnya tidak lama kemudian di Interstate 1-95,sebagaimana dirilis oleh CNN.Kemungkinan besar karena seringnya terjadi percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump yang saat itu tidak terindikasi keterlibatan republik islam Iran,akan tetapi warga AS mengecam dan menyalahkan dinas rahasia yang lengah hinggga terjadinya kecolongan penyebab terjadinya  insiden tersebut.
Terkait kecolongan dinas rahasia tersebut,kini jaksa agung AS Merreck Garland yang diangkat menjadi jaksa agung AS sejak  tanggal 11 Maret 2021 oleh Presiden AS Joe Biden mencoba mengalihkan perhatian warga AS dari kecolongan dinas rahasia kepada ancaman percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump oleh  Republik islam Iran.Sudah menjadi rahasia umum,bahwa para elite politik AS termasuk anggota House of representative dan Senat yang semuanya sudah dibawah kendali Yahudi internasional seperti AIPAC (American-Israeli Public Affairs Commeette)dengan relatif mudah mempengaruhi sikap politik AS merekayasa opini publik untuk mengkambing hitamkan Republik islam Iran,musuh utama rezim Zionis israel.
Lobbi Yahudi internasional terhadap kebijakan  AS dalam berbagai aspeknya sudah sangat besar pengaruhnya,sehingga seakan-akan Zionis israel itu sepertinya negara bagian AS yang ke 51,ataupun sebaliknya justru AS merupakan proksi bagian dari rezim Zionis israel.Zionis israel juga melalui agen-agen rahasia Mossad-nya melancarkan berbagai upaya untuk menghancurkan negara para mullah ,beberapa ahli nuklir Republik islam Iran dibunuh oleh Mossad dan petinggi biro politik Hamas dibunuh oleh Mossad saat bertamu di Teheran .Tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump oleh jaksa agung,Merreck Garland tidakalain hanya untuk menyalahkan Republik Islam Iran ,sebagaimana Zionis israel menuding bahwa Harim Khan terlibat pelecehan seksual untuk menghambat keluarnya surat keputusan penangkapan terhadap para penjahat perang dari Tel Aviv oleh ICJ dan ICC .Tuduhan -tuduhan itu semua hanya untuk mengeluarkan Zionis israel dari pengucilan komunitas internasional,karenanya AS sebagai pendukung  abadi Tel Aviv dipastikan akan turut merekayasa opini publik untuk menyalahkan republik islam Iran yang hendak menyerang balik Zionis israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H