Rezim Zionis Israel masih terus mengakali negoisasi senjata di Cairo dengan menyisipkan beberapa syarat baru sehingga para pejuang kemerdekaan Palestina menolaknya,karena tidak sesuai dengan proposal gencatan senjata ajuan Joe Biden bulan Mei tahun 2024.Siasat baru PM.Benyamin Netanyahu mengeluarkan pernyataannya bahwa pasukan IDF ditarik mundur sejauh 1 km dari garis perbatasan  Gaza-Mesir sebagai penyangga yang mereka sebut koridor Philadelphia yang 14 km panjangnya .
Memang Zionis israel enggan menarik pasukannya dari jalur gaza sebagaimana pernyataan Benyamin Netanyahu sebelumnya.Pernyataan tersebut juga tidak mengendorkan pembombardiran terhadap  warga sipil Palestina,bahkan rezim Zionis Israel semakin gencar melakukan genosida di jalur Gaza dan tebing barat palestina.
Berbagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasioal terus dilakukan menyebabkan lebih 42 000 warga sipil Palestina tewas sebagai syuhada,lebih 93000 lainnya menderita luka-luka.Sebagian besar korban itu terdiri dari wanita dan anak-anak,dan ribuan korban lainnya diperkirakan masih tertimbun dibawah 85 persen rertuntuhan berbagai gedung pemukiman dan kamp pengungsi Palestina.
Menurut laporan rattusan jurnalis dan staff PBB turut menjadi korban kebiadaban Zionis israel di jalur Gaza yang sekarang hanya tersisa 9.5 persen saja sebagai  kawasan yang relatif aman,tetapi itupun selalu dibayangi oleh gempuran udara  Zionis israel.
Kalaupun pasukan Zionis israel ditarik mundur sejauh 1 km dari garis perbatasan Gaza-Mesir tidak lebih dari siasat licik atau pergerakan pasukan IDF untuk memancing pejuang kemerdekaan palestina keluar dari kubu pertahanannya.Selain itu penarikan pasukan IDF jikapun dilakukan hanya sebagai pemindahan pasukan ke perbatasan Libanon-Zionis Israel yang eskalsinya semakin meningkat.
Hizbullah meningkatkan gempurannya keberbagai situs militer Zionis Israel sebagai pembalasan terhadap tewasnya komandan Hizbullah,Fuad  Syukr .Zionis Israel memang walaupun masih sesumbar akan mengembalikan Libanon ke zaman batu namun faktanya rezim Zionis israel justru semakin tercekik kisis  politik, ekonomi dan aspek sosial lainnya.
Warga Zionis israel ketakutan terhadap ancaman pembalasan Republik Islam Iran bersama proksinya,menyebabkan setengah juta lebih warga negara"piaraan"AS melarikan diri keluar negeri.Eksodus warga Zionis israel keluar negeri semakin massiv jika tidak diblokir oleh Tel Aviv,karena mereka enggan berada dibawah rezim Zionis Israel pimpinan ketua partai ekstrimis sayap kanan Likud yang didukung oleh partai ekstrimis Zionis lainnya yang juga oleh ICJ dianggap sebagai pelaku genosida seperti Benyamin Netanyahu,Itamar ben Gvir,Bezalel Stomich,Yav Galafz ,Daniel Hagary dan antek-anteknya yang oleh ICJ-ICC diperintahkan untuk menangkapnya  untuk dimintai pertanggung jawabannya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H