Propaganda Zionis israel memang sangat terstruktur sistematis dan massif menyebabkan beberapa oknum yang bernaung dibawah organisasi Nahdhatul Ulama(NU)tidak menyadari bahwa mereka sesungguhnya sudah mwenjadi alat sarana bagi kepentingan propaganda Zionis israel.Â
Beberapa oknum yang bernaung dibawah organisasi keagamaan yang kononnya terbesar di Indonesia itu adalah Gus Syukron Makmun,Zainul Maarif,Munawir Aziz,Izza Annafisah Dania bertemu dengan Presiden Zionis Israel Isaak Herzog .
Pertemuan tersebut apapun alasannya telah menentang sikap politik pemerintah Indonesia yang tidak mengakui Zionis israel selama masih menjajah Palestina.Indonesia  dengan sangat jelas dan tegas mencantumkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 sebagai negara yang anti penjajahan,namun beberapa oknum NU tersebut justru mengabaikan perintah konstitusi yang dijabarkan dalam sikap politik Indonesia .
Pertemuan oknum -oknum yang bernaung dibawah NU dengan Presiden Zionis Israel Isaak Herzog juga melukai perasaan bangsa Indonesia serta menyakiti komunitas internasional.Rezim Zionis Israel karena melalkukan berbagai kejahatan terhadap hukum humaniter internasional genosidanya di jalur Gaza dan tepi barat Palestina sehingga komunitas internasional mengutuk kebiadabannya bersamaan mengucilkan Tel Aviv dari pergaulan internasional,tetapi justru  beberapa oknum NU tidak menyadari mereka sudah diperalat Zionis israel bagi kepentingan propagandanya.
Dalam akun Insfagram Zenmaarif yang diduga  akun miliknya Zinul Maarif ia mengatakan bahwa "saya bukan demontran melainkan filsuf agamawan .Alih-alih demontrasi di jalanan dan melakukan pembeikotan saya lebih suka berdiskusi dan mengungkap gagasan".
Namun oknum-oknum tersebut tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu justru lebih besar dampaknya dari pada demontrasi di jalanan,yang tentu saja dampak positif bagi Zionis israel sangat besar bagi propagandanya berbading terbalik dengan dampak yang dirasakan oleh bangsa Indonesia.Dalam konteks ini yang hanya Zionis Israel yang sangat diuntungkan karena  mampu mempengaruhi oknum -oknum yang tergabung dalam NU tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H