MASKAPAI Penerbangan Milik Pemerintah Garuda pada perdagangan perdana  hari ini Jumat(11/2) pada menit-menit awal pelepasan saham-Nya kepasaran mengalami penurunan pada saat pertama kali buka langsung melorot 50 point menjadi 700 rupiah per-lembar saham atau turun 6,6 % dari harga penwaran. Garuda Indonesia sebagaimana diberitakan Metro TV akan melempar kepasaran dan mencatatkan 22,6 Milyar saham seharga Rp.750 perlembar saham. Dalam Initial Public Offering ( IPO ) atau dengan kata lain Proses penawaran Umum Perdana Saham, Garuda menawarkan ke masyarakat 6,33 milyar saham atau sebesar 27,98 % dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetrokan secara penuh oleh perseroan sebelum penawaran Umum dibuka. Perlu diketahui bahwa dari Jumlah 22,6 Milyar saham yang akan dijual ke Public, Garuda mendapatkan Porsi sebesar 4,4 milyar saham, dan PT.Bank Mandiri TBK, sebagai juga adalah pemilik Saham di Perusahaan milik Pemerintah ini akan memperoleh 1,93 Unit Saham. Dari pelepasan semua saham itu Garuda akan mendapatkan Dana segar sebesar  4,75 Triliyun Rupiah. Penurunan Harga Saham pada menit-menit pertama menurut Direktur Utama  PT.Garuda Indonesia Tbk  Emirsyah Satar mengatakan Kepada Metro " Penurunan saham karena indeks sedang turun. Penurunan jangan dilihat hari ini saja. Untuk bermain saham harus melihat ke depan. Bicara saham Garuda bukan bicara hari ini," kata Emirsyah Satar di Bursa Efek Indonesia, Jumat (11/2). Naik-turunnya harga saham atau indeks, kata Satar, merupakan dinamika pasar " Seperti Warsito ( Dirut Bursa Efek Indonesia )  Satar tetap Optimis dalam enam bulan kedepan indx akan naik, yang akan mendorong harga saham juga akan naik, ketika index naik harga saham akan berpeluang naik, dan ini merupakan dinamika pasar " kata Satar sebagaimana dilansir Metro. Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, menjelaskan bahwa IPO sebesar 3,3 Triliyun Rupaih yang diperoleh Garuda akan digunakan untuk menambah 57 Pesawat dari 86 pesawat yang sudah ada, sehingga pada 2015 total armada yang dimiliki Garuda menjadi 143 pesawat. Penambahan pesawat seiring dengan upaya perbaikan layanan pembukaan route baru baik penerbangan domestik maupun mancanegara, penambahan frekwensi penerbangan, baik lokal maupun internasional. Adapun Type pesawat yang akan di beli oleh PT.Garuda Indonesia Tbk.  pesawat-pesawat jenis pesawat Airbus A 330 dan Boeing 737-800 NG, untuk menghemat biaya pemeliharaan. Sumber Wikipedia bebas  menyebutkan AirBus A.330 merupakan sebuah pesawat terbang sipil komersia yang dapat digunakan untuk jarak menengah dan jarak jauh, kapasitas penumpang besar, dan berbadan lebar , namun ada beberapa Varian untuk jenis pesawat AirBus A330, antara lain Airbus A330-200, A330-200F, A330-300 dan  A330 MRTT. Munculnya Airbus 320 pada tahun 1990 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi sehingga Boeing merasa mendapatkan saingan baru dari 737, sehingga pada tahun 1993 Boeing memulai pengembangan dan membangun Boeing NG ( Next Generation ) yang pertama adalah 737-X NG, program ini kemudian dilanjutkan dengan seri 600-700 dan 800, Boeing 737-800 NG yang akan dibeli Oleh Garuda. Perubahan yang dilakukan dari pesawat Boeng 737 sebelumnya adalah rancangan baru untuk sayap, peralatan elektronik, dan rancangan baru untuk mesin  pesawat yang dilengkapi dengan teknologi tinggi dari Boeing 777, kokpit berteknologi tinggi, sistim dalaman pesawat yang juga baru dari varian sebelumnya, yang paling revolusianer adalah penambahan " wingtip" pada sayap yang dapat mengurangi pemakaian bahan bakar dan dapat memperbaiki pada saat pesawat akan Takeoff.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H