Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nasdem Kuda Putih Ancaman Baru di Pemilu 2013-2014

27 Januari 2011   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi-Surya Paloh (NASDEM)/Admin (basigi.com)"][/caption] NASDEM ( NASIONAL  DEMOKRAT ), Organisai masyarakat yang di proklamirkan oleh Tokoh- Tokoh Nasional yang namanya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, dari inisiatif ( inisiator ) Surya Paloh yang mantan Dewan Pembina Partai Golkar, Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang kemudian di Deklarasikan oleh Para Tokoh Nasional yang berkarakter dan mempunyai kharisma Prof.Dr. Syafii Maarif, Dr (HC ) Ir.Siswono Yudohusodo ( Mantan Menteri, Ketua HKTI, dan saat ini Anggota DPR-RI dari Pemilihan Jawa Tengah I ), H.Syamsul Maarif,BA, Dr.Hofipah Indar Parawangsa, dan sederet nama-nama yang tak kalah populernya. Dalam Manifesto-Nya Nasional Demokratik merupakan Gerakan Perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga Negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi Indonesia. Nasional tidak hanya bertumpu dan berpusat di Jakarta melainkan gerakan perubahan yang titik sumbunya terpencar di seluruh Indonesia. Sejak di deklarasikan pada tanggal 1 Pebruari 2010,  Pengurus Pusat dan Badan Nasional Demokrat dengan Ketua Pa Surya Paloh, dan Sekertaris Jenderal Pa Syamsul Muarif, telah melakukan konsolidasi baik kedalam ( Pengurus Pusat )  maupun keluar dengan membentuk Organisasi di setiap daerah Provinsi, Kabupaten/Kota bahkan sampai di level Kecamatan di Wilayah Negara Kesatun RI.  Sampai saat ini telah terbentuk 27  Pengurus Provinsi  setelah kemarin tanggal 26/1/2011, Pa Surya Paloh meresmikan kepengurusan di Provinsi Maluku, dan jangan lupa Nasdem sudah sampai di Provinsi paling Timur Indonesia Papua. Dengan dukungan orang-orang berpengalaman  di Pemerintahan, politk dan Ekonomi Sosial Budaya dalam kepengurusan pusat, Pa Surya Paloh yang kredibilitasnya tak perlu dipertanyakan lagi berhasil mendapatkan simpati dari segenap lapisan masyarakat dari strata masyarakat elite sampai ke masyarakat bawa ( akar rumput ) sehingga dalam kurun waktu 1 tahun Demokrat Nasional sudah menjangkau ke tingkat Kecamatan, dari 33 Provinsi  tinggal 6 Provinsi yang belum diresmikan ke Pengurusannya, salah satunya adalah Provinsi Sulawesi barat. Partai Golkar dan Partai Demokrasi Perjuangan ( PDI-P ) menurut beberapa pihak  menjadi gerah terhadap kiprah  Organisasi masyarakat Nasional Demokrat  atau Nasdem,  memang patut dan wajar saja kalau kedua Partai Besar ini jadi gerah, bagaimana tidak ada beberapa kader unggulan Partai berlambang beringin dan Banteng moncong putih ini berada dilingkup kepengurusan Nasdem,  di tambah lagi  adanya  Indikasi kuat ( bersar kemungkinan ) Organisasi massa yang di Pimpin oleh Surya Paloh dan kawan-kawan akan menjadi sebuah Partai Politik. Petinggi Partai Golkar dalam hal ini Sekertaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar  Idrus Marham hari selasa (25/1/2011 )  di Gedung DPR Senayan Jakarta, mengingatkan  kadernya di Nasdem untuk segera menetukan pilihan, dengan dua opsi memilih Partainya atau Nasdem, sikap tegas yang bisa di katakan ultimatum ini dikarenakan Nasdem diprediksi akan segera berubah menjadi sebuah Partai Politik, sebelum perubahan ini Golkar mengajak kadernya untuk segara meninggalkan Nasdem, karena apabila Nasdem telah menjadi sebuah Partai Politik dan para Kader Golkar belum meninggalkan Nasdem, berdasarkan AD/ART dan UU Parpol para kader ini dinyatakan keluar dan gugur sebagai anggota Partai Golkar. Tak jauh beda dengan Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) dalam hal ini Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-Tjahyo Kumolo  pun bereaksi, namun agak berbeda dengan Golkar, Pa Tjahyo hanya mengungkapkan Pihaknya menghormati pilihan Politik kadernya untuk masuk dan bergabung menjadi pengurus Organisasi Massa, namun jika nantinya Organisasi massa itu berubah menjadi sebuah Partai Politik , aturan tegas mesti terapkan mereka harus memilih kembali ke Partai-Nya atau tetap di Nasdem. Pilihan yang sulit memang, tap UU tak membolehkan 1 orang berada dalam lebih dari satu kepengurusan Partai Politik. Kalau kita membaca Komposisi kepengurusan Nasdem yang ada di Situs Resmi Nasional Demokrat maupun dari hasil pelantikan di daerah-daerah memang ada beberapa kader  dan Politisi lama di Partai Golkar yang juga masuk jajaran elit  Organisasi Massa ini, dari Golkar misalnya ada Pa Mursyidan Baldan dan Syamsul Muar'if, Meutya Hafied dan Jefry Geovanni. Sedang dari PDIP, Ibu Rustiningsih Wakil Gubernur Jawa Tengah saat ini menjabat Ketua Nasional Demokrat Jawa Tengah dan Budiman Sujatmiko ( termasuk salah seorang pendiri Nasdem ). Untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan dari pada pendiri menggagas berdirinya Organisasi sosial Nasdem ini, maka sebaiknya kita membaca Visi dan Misi dari Organisasi Sosial kemasyarakatan ( Organisasi sosial ) Nasional Demokrat : VISI : Kemerdekaan Indonesia yang utuh, dengan 3 point Misi-nya : 1. Membangun Politik Solidaritas, 2. Menggerakkan Ekonomi Emansifatif dan Partisipatuf, 3. Menumbuh kembangkan Budaya Gotong Royong. Setelah membaca pokok-pokok dari Visi dan misi Organisasi Masyarakat Nasdem, tak ada satupun point yang menandai bahwa organisasi ini adalah cikal bakal untuk mendirikan Partai Politik, sejalan apa yang dikatakan oleh Sekertaris Jenderal Nasdem menanggapi peringatan Sekjen Partai Golkar Pa Idrus Marham, Pa Syamsul Muarif meminta Golkar tidak berlebihan melihat Nasdem, sebab sejauh ini belum ada tanda-tanda Nasdem bakal menjadi Partai Politik, ancaman Golkar untuk memecat anggota-nya yang ada di Nasdem akan kontraproduktif karena tidak melanggar AD/ART  Partai dan tak ada larangan Anggota Partai untuk aktif di Ormas. Senada dengan itu Politikus PDIP Budiman Sujatmiko, menandaskan bahwa status dirinya di Nasdem sebagai salah seorang pendiri, Nasdem didirikan dengan niat sebagai Organisasi massa. Budiman Sujatmiko tidak yakin Nasdem akan berubah menjadi Partai Politik. Sebagaimana di ketahui bersama bahwa Politik selalu bergerak dinamis dan aktif melihat gelagat gencarnya penampilan Nasdem di setiap kesempatan penresmian dan pelantikan pengurus serta ramainya pemberitaan sekitar Kiprah Nasdem dan Pa Surya paloh sebagai motornya bukan tidak mungkin Nasional Demokrat suatu saat akan mendeklarasikan diri sebagai Partai Politik. Kalau ini di lakukan Nasinal Demokrat yang sudah punya kepengurusan dan massa yang solid  dan mulai terkenal di daerah-daerah akan jadi " KUDA PUTIH "  yang sangat patut di perhitungkan dalam Pemilu Legislatif  2013 dan Pemilu Presiden Wakil Presiden 2014, Kita Lihat saja Nanti**. Sumber : Dari berbagai sumber yang layak dipercaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun