Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbalas Sumpah, Pemberontak Lybia "Kemenangan atau Kematian"

4 Maret 2011   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:04 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1299251165798225730

[caption id="attachment_92458" align="aligncenter" width="680" caption="Situasi hari ini pasukan keamanan pro Gaddafi ( foto : AFP/Aljazeera )"][/caption] Al-Uqayla Lybia Hari ini Jum'at (4/3) Reuters memberitakan bahwa pemberontak Lybia bersumpah seperti ini ungkapan mereka, dan menyerukan serangan udara asing dan memberlakukan larangan terbang diatas langit Lybia setelah 3 hari berturut-turut Lybia melakukan serangan udara terhadap daerah-daerah yang dikuasai mereka.Saling mengklaim merebut dan mempertahankan kedua kubuh nampaknya sulit untuk maju ke meja perundingan. " Kami bersumpah Kemenangan atau Kematian, kami tak akan pernah berhenti sebelum membebaskan semua Negeri ini ( Lybia ) " Kata Mustafa Abdel Jalil, Kepala Dewan Nasional Pemberontak Lybia. Ahmed Jabreel seorang pembantu dekat Abdel Jalil mengatakan bahwa " Tak ada lagi negoisasi yang bisa dilakukan, hanya ada satu pilihan Qaddafi meninggalkan Lybia atau mengundurkan diri dari jabatan-Nya, sehingga kita dapat menyelematkan lebih banyak nyawa masyarakat Lybia. Tida ada lagi yang perlu dibicarakan " tandasnya. Dunia Barat telah menyerukan serta mendorong agar   Qaddafi  pergi  meninggalkan Lybia dan turun dari jabatannya, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan seperti penerapan zona larangan terbang diatas Lybia, atau mungkin agresi militer ke Lybia seperti saat Sekutu menyerang Irak dan menjatuhkan rezim Saddam Husein. Dari hasil pengamatan saya nampak-Nya Dunia Barat masih mempertimbangkan beberapa faktor sebagaimana kita ketahui bahwa Lybia adalah merupakan eksportir minyak terbesar ke-12 di Dunia, termasuk sedang menganalisa watak dan pribadi Qaddafi yang kontroversi, eksentrik dan tak mudah ditebak yang telah bersumpah ( lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai Pen.). Dewan Keamanan PBB telah memberikan sangsi kepada Lybia cq. Qaddafi berupa sangsi ekonomi, embargo senjata dan Pengadilan kejahatan kemanusiaan. Walau begitu Qaddafi tak bergeming sedikitpun. SITUASI SELESAI SHOLAT JUMAT Aljazeera melaporan Jumat(4/3)  Unjuk Rasa bermula ketika para demonstran keluar dari Mesjid selesai melaksanakan Sholat Jumat di distrik Tajoura Ibukota Tripoli, sedikitnya 1000 orang Demonstran turun kejalan meneriakkan Yel yel anti Qaddafi  " Qaddafi adalah musuh Allah "  teriak mereka kata salah seorang saksi mata. " Ini adalah akhir Qaddafi memerintah, setelah 40 tahun lebih memerintah dengan kejahatan " kata Faraga Salim seorang Insinyur diantara para demonstran kepada Reuters. Pasukan Pro Qaddafi tentu tak tinggal diam membungkam  teriakan Demonstran dengan tembakan Gas Air mata, kantor berita AP mengatakan setidaknya lima tabung ditembakkan kepada kerumunan demonstran di Tajoura Tripoli. " Mereka pasukan pro Qaddafi menembakkan Gas Air mata dan saya mendengar suara tembakan, para demonstran berhamburan " kata seorang wartawan dari Kantor berita Reuters seperti saya kutip dari Al Jazeera. Anita McNaught koresponden Al Jazeera di Tripoli mengatakan bahwa tidak mudah untuk segera memverifikasi berita-berita itu karena pihak keamanan Lybia memberlakukan pengamanan begitu ketat di Ibukota Tripoli. " Ada beberapa bukti bahwa ada pembakaran Ban, tetapi lebih daripada itu belum bisa dilaporkan. Toko-toko tutup, jalan-jalan di Kota sepi, lalu lintas lenggang dan terlihat penjagaan sangat ketat disetiap persimpangan jalan oleh Pihak keamanan Lybia ". Qaddafi telah bersumpah Rela mati daripada meninggalkan Negerinya, dibalas dengan sumpah oleh Kepala Pemberontak Lybia, saling berbalas sumpah..entah apa yang akan terjadi, hanya Tuhan Yang tahu***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun