Foto : baradatu-kobara.blogspot.comÂ
Dalam sistem Pemilu terbuka yang kita anut sekarang ini setiap orang yang memenuhi persyaratan tertentu bisa menjadi calon legislatif walau sebelumnya tidak pernah berkecimpung dalam politik sebagai kader partai politik, berangkat dari hal ini maka kader Partai Politik yang punya kapasitas tapi kurang dalam finasial membutuhkan Tips and Trick khusus untuk memenangkan Pemilu, dengan menggunakan teori prinsip ekonomi " Â Dengan modal kecil mendapatkan untung yang besar ".Â
Walau Pemilu Legeslatif baru akan digelar pada Tahun 2019 yang akan datang namun mencari refrensi dari sekarang untuk mempersiapkan diri lebih dini amatlah baik, kata Orang Bijak " Keberhasilan seseorang bukanlah karena keberuntungan akan tetapi adanya Persiapan dan Kesempatan. Kesempatan tidak datang dengan sendirinya akan tetapi harus diupayakan "
Sistem  terbuka yang saat ini masih berlaku membuat semua kalangan dan dari profesi apa saja, bisnis man, pedagang, rekanan sampai tukang sayur yang mempunyai keinginan, ijazah SLTA sederajat, persyaratan umum, didukung oleh financial  dapat dicalonkan  oleh Partai Politik peserta Pemilu.
Di dalam sistem terbuka Setiap caleg mempunyai kesempatan yang sama untuk memenangkan Pemilu, dalam situasi banyak calon berbading terbalik dengan kursi yang tersedia  membuat pertarungan antara caleg sangat ketat sekali, setiap caleg membutuhkan kerja ekstra keras turun kelapang menemui masyarakat agar  bisa menarik simpati, empaty masyarakat untuk memilihnya dibilik suara nanti, kita tahu tak satupun Caleg  yang tak menginginkan duduk di kursi legeslatif kecuali yang upnormal, dengan begitu dapat dipastikan semua Caleg akan bekerja keras untuk menang.
Kalau semua bekerja keras dan fokus untuk menang siapa yang bakal kalah, untuk itu agar dapat menang, Â selain kerja keras juga dibutuhkan strategi lain mungkin berupaTIP and TRICK Khusus, Â yang merupakan bahan kajian bagi Caleg agar terlebih dahulu mempelajari peluang dan tantangan yang akan dihadapi dengan menganalisis 5 (lima) petunjuk yang akan menjadi bekal menuju Pemilu Legislatif, sebagai berikut :
- Mengenali diri sendiri ( berdiri di depan kaca) mengamati dengan saksama Siapa diri sendiri (kapasitas, integritas, finansial, ke popularitas), apa yang telah kita lakukan dan tanam untuk menuai hasil yang baik, apakah kita telah memelihara tanaman kita dengan baik untuk panen yang baik atau menanam untuk membiarkannya terbengkalai sehingga apa yang kita tanam tidak membuahkan hasil yang kita harapkan, setelah itu baru melangkah ke pintu 2 ( dua)Â
- Mengenali kawan yang memang kawan yang setia atau kawan  yang  berpotensi jadi lawan tidak sulit mendeteksi kondisi ini melalui pengamatan yang saksama dan fokus, pada umumnya dalam suatu kelompok terdapat persaingan yang tersembunyi sifat egoisme dalam tubuh manusia sulit dihilangkan apalagi dalam situasi persaingan individu seperti dalam pemilu. Yang Ke 3(tiga)Â
- Kenali lawan, lawan yang dimaksud adalah lawan dari Calon legislatif yang berada 1 (satu) Dapil (siapa Dia? mengapa Dia menjadi Caleg, asal usul keluarga besarnya, basisnya, kapasitasnya, integritas nya, setelah itu mengenai kelemahannya, kekurangannya.Â
- Kenali Masyarakat di Dapil, kepercayaan yang dianut, kultur dan kehidupan sosial, asal usul daerah asal sebelum bermukim disana serta apa prioritas yang paling dibutuhkan penduduk setempat.Â
- Kenali medan (lokasi) Dapil, administrasi pemerintahan, batas wilayah, demografi dan topografi serta struktur kependudukan dan wajib pilih yang ada disana dengan baik dan terukur.Â
Setelah 5 (lima) point tersebut kita kaji dan kumpulkan data nya kemudian barulah menyusun rencana anggaran, rencana strategi berdasarkan prioritas yang didapatkan dari hasil kajian.
Sahabat, teman-teman demikianlah sekelumit 5 (lima) bekal yang bisa Saya sumbangan untuk rekan Caleg utamanya rekan caleg yang punya kapasitas tapi kurang dalam financial ( dukungan dana ) , bukan mengajari karena Saya bukan Ilmuwan, Guru, Â bukan pula Caleg, ini pendapat Saya yang bertolak dari upaya efisiensi dan efektifitas, masih banyak pendapat lain yang mungkin jauh lebih kredibel dan jitu silakan saja, dan kalau oleh para pembaca dianggap tidak relevan dan tidak bermanfaat jangan disimpan dihati buang saja jauh dan lupakan.
Saya berangkat dengan niat dan tujuan yang mulia untuk mengamalkan apa yang Saya ketahui, sharing, berbagi walau tidak menutup kemungkinan ada yang menanggapi dengan sinis. Terima kasih ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H