Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Meludah ke Atas Jatuh Menimpa Muka Sendiri

6 Januari 2011   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1294292315263519764

[caption id="attachment_81817" align="alignright" width="300" caption="ilustrasi : blueinfeather.blogspot.com"][/caption] Ludah atau air liur, sebagaimana kita ketahui bersama adalah air bening yang keluar dari mulut dan dihasilkan dari dalam mulut manusia, manfaatnya adalah untuk membunuh bakteri-bakteri yang masuk kedalam tenggorokan. Ludah hanya sebagai pengantar tulisan saya " Meludah keatas jatuh menimpa muka "  perkataan ini sering saya dengar dulu waktu saya masih remaja yang saya terjemahkan sendiri seperti ini "  perkataan/perbuatan kotor  yang kita lakukan tanpa kita sadari/maupun disadari akan jatuh mengenai diri kita yang dengan sendirinya akan menjadi kotor dan belepotan ", bila tak cepat disadari bahwa perkataan/perbuatan itu tidak baik dan terus dilakukan akan semakin memperburuk kondisi kita ditengah-tengah pergaulan dengan komunitas kita sendiri, menjauhkan kita dengan pergaulan di luar komunitas kita, atau membuat orang lain meniru tindakan negatif seperti yang kita lakukan karena berupaya balas membalas perkataan dan perbuatan jorok kita. Kita bisa liat bagaimana maraknya perseteruan yang terjadi di Komunitas kita dan  karena perbedaan misi, visi dan pendapat, sebenarnya hanya persoalan kecil saja, tapi karena terus berulang dan di BlowUp oleh teman-teman yang lain maka persoalam itu terus marak terjadi dan menjadikan tempat kita Sharing and conection menjadi kacau balau, padahal banyak ide-ide manis dan kreatif yang bisa kita tuangkan dalam komunitas kita yang mungkin bisa bermanfaat dan merupakan upaya saling  menguntungkan dalam Sharing dan conection. Perlu kita ketahui bersama bahwa apa yang terjadi di komunitas kita juga akan diketahui oleh dunia luar sehingga memperburuk citra wadah kita yang seharusnya menjadi contoh wadah-wadah lainnya yang sejenis, karena komunitas kita dihuni oleh orang-orang terhormat dan berpendidikan bahkan ada yang punya reputasi Nasional. Saya tak ingin menyebutkan apa saja dan siapa saja yang terlibat, karena ini hanyalah sebagai perumpamaan saja mengumpamakan bukan berarti telah terjadi bisa saja belum terjadi. Kalaupun ada yang terjadi bukan berarti tidak bisa di hentikan, karena apapun yang terjadi kita adalah sahabat, satu wadah, satu kesenangan ( Hoby ),  sebagai sahabat tentulah tak selamanya harus sependapat,  tapi persahabatan lebih mendahulukan kebersamaan daripada perbedaan, mari kita simak apa kata " Khalil Gibran " saya kutip sebait, tentang persahabatan : " Sahabat adalah keperluan Jiwa yang mesti dipenuhi, Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih, Dan dia pulahlah pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian. Bila dia berbicara mengungkapkan pikirannya, kau tidak takut membisikkan kata tidak, di kalbumupun tiada kau sembunyikan kata Ya. Dan bilamana dia diam hatimu berhenti dan mendengar hatinya : karena tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala hasrat, pikiran dan keinginan, dilahirkan bersama dan di kongsi dengan kegembiraan tiada terkirakan. Marilah kita satukan presepsi walau berbeda misi dan visi kita jalin persahabatan untuk menggapai cita dan cinta dalam upaya berbagi rasa dan asa, Sharing and Conection** Maaf kalau ada kata yang tidak sesuai lebih dan kurangnya mohon maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun