Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inflasi naik sebab cabe merah naik

7 Januari 2011   18:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12944255861121878593

[caption id="attachment_82071" align="alignright" width="300" caption="reportasesolo.blogspot.com"][/caption] Data BPS ( Badan Pusat Statistik ) sepanjang tahun 2010 angka yang semula ditargetkan oleh Pemerintah 5,3% sampai 5,8%  terlewati, harapan pemerintah pada desember 2010 akan terjadi deflasi tak terbukti bahkan di bulan Desember 2010 inflasi semakin tinggi. " Inflasi Desember 2010 mencapai 0,92%, ini diluar dugaan, memang cukup tinggi sehingga dengan demikian inflasi sepanjang tahun 2010 mencapai 6,96% " demikian penjelasam Kepala BPS Rusman Heriawan di Gedung BPS di Jakarta ( senin kemarin 6/1/2011) kepada Voanews. Inflasi tahun terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan beras dan cabai, harga kedua komoditas tersebut terus melambung hampir disetiap daerah. Dari enam Kota yang dihitung oleh BPS  presentasi tingkat inflasinya hanya satu kota yang mengalami deflasi yaitu kota sorong, sedangkan inflasi tertinggi adalah kota Lhoksemawe aceh kemudian Sibolga yang terendah di Singkawang. Sebagaimana telah diketahui bahwa penyebab utama terjadinya inflasi adalah karena kenaikan harga komoditas beras dan cabai. Harga Cabai yang melonjak hampir 200 -250% dari harga biasanya, harga cabai merah disejumlah pasar tradisional diseluruh Indonesia berkisar antara 80 ribu hingga 100 ribu rupiah, hampir dua kali lipat lebih mahal daripada harga pada hari-hari biasa yaitu 35 - 40 ribu perkilogram. Para pedagang di pasar tradisional mengungkapkan, penyebab kenaikan yang sangat menyolok ini terjadi karena kurangnya pasokan cabe merah ke pasar2 tradisional dari daerah-daerah penghasil karena masalah gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu hampir diseluruh Indonesia. Disamping itu para spekulan memanfaatkan kesempatan untuk menimbun komoditi yang sedang mengalami kekurangan stock. Beberapa orang pedagang mengeluhkan kekurangan pasokan ini, dan berharap semoga dalam waktu yang tidak lama keadaan bisa berjalan normal.** Sumber : Voanews

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun