Korupsi adalah masalah yang mengakar di Indonesia dan salah satu tantangan terbesar bagi pembangunan dan stabilitas negara. Dalam konteks ini, korupsi tidak hanya berdampak negatif terhadap perekonomian, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga publik. Artikel ini menguraikan tentang pengertian korupsi di Indonesia, jenis-jenisnya, dampaknya, dan upaya pemberantasan korupsi.
 Korupsi dapat diartikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pejabat publik untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. Perbuatan tersebut mencakup berbagai bentuk seperti penyuapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan. Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), korupsi di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan ribuan kasus dilaporkan setiap tahunnya.
 Jenis Jenis Korupsi di Indonesia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis tergantung pada derajat dan bentuknya.
Kolusi: Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendapatkan keuntungan ilegal.
Nepotisme: Memberikan status atau keuntungan kepada anggota keluarga atau teman dekat, apapun kemampuannya.
Penggelapan: Penyalahgunaan dana publik untuk keuntungan pribadi.
Dampak Korupsi Dampak korupsi sangat luas dan merusak banyak aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
 Dampak signifikan korupsi di Indonesia antara lain:
1.Dampak EkonomiÂ
Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dengan mengalihkan sumber daya dari proyek-proyek pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat ke kantong individu tertentu. Berkurangnya produktivitas, berkurangnya pendapatan pajak pemerintah, dan meningkatnya utang pemerintah merupakan beberapa dampak langsung dari praktik korupsi. Selain itu, investor asing cenderung enggan berinvestasi di negara-negara dengan tingkat korupsi yang tinggi sehingga mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi.
 2.Dampak SosialÂ