TASHKENT, 14 Juli. Dilansir dari UzReport, Menteri Luar Negeri Turki (Menlu) Mevlut Cavusoglu pada 14 Juli mendarat di bandara internasional Fergana. Dia bertemu dengan Menteri Kebudayaan Uzbekistan Ozodbek Nazarbekov dan Wakil Menteri Pertama Pariwisata dan Olahraga Ulugbek Azamov.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, peserta konferensi internasional 'Asia Tengah dan Selatan: Konektivitas Regional. Tantangan dan Peluang', memulai kunjungannya ke Wilayah Fergana, ujung timur Uzbekistan, koresponden IA Dunyo melaporkan.
"Saya sangat senang berada di tanah persaudaraan Uzbekistan lagi dan mengunjungi Fergana, yang disebut 'lembah emas'," kata Menteri Luar Negeri Turki. "Presiden Turki memberi kami instruksi khusus: "Kunjungi Uzbekistan lebih sering, selalu bersama saudara-saudara kita." Hari ini kami tiba di Uzbekistan untuk mengambil bagian dalam konferensi internasional yang sangat penting, yang akan dimulai besok di Tashkent." Tambahnya.
"Acara ini merupakan inisiatif baru, sebuah ide baru yang dikemukakan oleh Presiden Shavkat Mirziyoyev. Bahkan, mewujudkan potensi proyek baru dan modern berdasarkan keterkaitan kawasan Asia Tengah dengan Asia Selatan. Memang, ada peluang untuk pelaksanaan proyek jalan, kereta api dan energi di daerah-daerah. Kami percaya bahwa Uzbekistan akan memainkan peran sentral dalam proses ini. Hari ini kami telah tiba untuk mendukung inisiatif penting presiden Uzbekistan ini." Lanjutnya.
Dikabarkan bahwa selama kunjungannya, Menlu Turki avuolu menyempatkan mengunjungi Fergana, Khiva, Urgench, Bukhara, dan Samarkand.
"Setiap sudut Uzbekistan kaya akan monumen bersejarah, setiap wilayahnya indah. Saya juga tertarik pada pertanian karena saya dibesarkan dalam keluarga petani. Saya senang bahwa hari ini program ini mencakup tur ladang Fergana dan kenalan dengan bagaimana melon Uzbekistan yang terkenal di dunia tumbuh." Pungkasnya.
"Untuk menenun satu karpet seperti itu membutuhkan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun. Penenun menempatkan semua cinta dan perhatiannya ke dalam pekerjaan ini. Di Turki, di pemukiman kuno Hereke, karpet ditenun dengan gaya yang sama. Ini juga merupakan bukti kesamaan nilai-nilai dan tradisi kitabersama [Turki-Uzbekistan]." Tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H