Pada materi kali ini akan membahas pentingnya filsafat dakwah sebagai landasan dalam membentuk kurikulum pendidikan Islam yang tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pada pembinaan karakter dan moral. Filsafat dakwah memberikan panduan tentang tujuan dan metode pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam secara holistik.
Latar Belakang
Dalam era globalisasi, pendidikan Islam menghadapi tantangan berupa relevansi dengan perkembangan zaman. Filsafat dakwah, dengan prinsip hikmah, mau'idzah hasanah, dan mujadalah bil-lati hiya ahsan, menjadi solusi untuk menciptakan kurikulum yang responsif dan efektif.
Integrasi Filsafat Dakwah dalam Kurikulum
Materi ini menjelaskan bahwa filsafat dakwah dapat diintegrasikan melalui beberapa pendekatan:
1.Tujuan Pendidikan:Â Fokus pada pembentukan kepribadian Islam yang mencakup akhlak mulia, tauhid, dan ketaqwaan.
2.Materi Ajar: Mengembangkan materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti kisah nabi dan ajaran moral Islam.
3.Metode Pengajaran: Pendekatan interaktif berbasis hikmah, seperti diskusi kelompok dan simulasi, untuk meningkatkan pemahaman.
4.Evaluasi: Mengukur keberhasilan pendidikan tidak hanya secara akademis tetapi juga perkembangan moral dan spiritual peserta didik.
Peran Dakwah dalam Pendidikan
Dakwah menjadi elemen integral dalam pembentukan kurikulum yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Hal ini mencakup pengembangan metodologi pengajaran yang interaktif, dialogis, dan berpusat pada peserta didik, untuk mendorong mereka memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan dan Saran
Filsafat dakwah berperan penting dalam mengarahkan pendidikan Islam untuk melahirkan generasi berakhlak mulia, beriman, dan mampu menjawab tantangan zaman. Disarankan agar pengembangan kurikulum dilakukan secara bijaksana dengan mempertimbangkan kebutuhan zaman tanpa melupakan prinsip-prinsip Islam.
Pendapat Penulis
Integrasi filsafat dakwah dalam pendidikan Islam bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Dalam pandangan saya, langkah ini adalah cara efektif untuk menjawab berbagai tantangan pendidikan modern yang sering kali mengabaikan aspek spiritualitas dan moralitas. Pendidikan yang hanya fokus pada prestasi akademik tanpa perhatian pada karakter moral akan melahirkan generasi yang cerdas, tetapi rapuh secara etika.
Namun, integrasi ini memerlukan pendekatan strategis agar tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi. Salah satu langkah penting adalah memperkenalkan filsafat dakwah dalam mata pelajaran umum, sehingga nilai-nilai Islam dapat menyatu dalam setiap aspek kehidupan peserta didik. Selain itu, pendidik harus terus meningkatkan keterampilan mereka untuk mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan semangat dakwah.
Dengan demikian, pendidikan Islam yang berbasis filsafat dakwah tidak hanya menjadi instrumen transformasi individu, tetapi juga agen perubahan sosial yang membawa kebaikan bagi masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H