Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah

Filsafat sering kali dianggap sebagai bidang ilmu yang rumit dan abstrak, bahkan dihindari oleh sebagian kalangan karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Namun, dalam sejarah Islam, filsafat dan ilmu pengetahuan justru memiliki hubungan erat, termasuk dalam dakwah. Makalah ini bertujuan untuk membahas hubungan antara filsafat dan dakwah serta menguraikan keilmuan dakwah dari perspektif filsafat.

Filsafat dakwah adalah ilmu yang mengkaji secara mendalam prinsip-prinsip, dasar-dasar, tujuan, serta metode dalam menyampaikan ajaran Islam. Filsafat dakwah menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti mengapa dakwah perlu dilakukan dan apa tujuan utamanya. Pemikiran ini berakar dari istilah Yunani "philosophia" (cinta kebijaksanaan) yang diadaptasi ke dalam tradisi keilmuan Islam.

Ruang Lingkup Filsafat Dakwah:

• Ontologi: Hakikat keberadaan dakwah dan alasan mengapa manusia perlu berdakwah.
• Epistemologi: Sumber pengetahuan tentang dakwah, terutama dari Al-Qur'an, Hadis, serta tradisi keilmuan Islam.
• Aksiologi: Nilai-nilai dan etika yang mendasari pelaksanaan dakwah.

Filsafat dakwah juga membahas hubungan antara manusia, agama, dan Tuhan, serta implikasi dari setiap tindakan dalam proses dakwah.

Konsep Dasar Keilmuan DakwahKeilmuan dakwah mempelajari tentang metode dan strategi dalam menyampaikan pesan Islam. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa digunakan dalam dakwah:

• Dakwah bil lisan: Melalui ucapan.
• Dakwah bil hal: Melalui perbuatan yang mencontohkan nilai-nilai Islam.
• Dakwah bil qalam: Melalui tulisan atau karya literatur.

Struktur keilmuan dakwah dibagi dalam beberapa cabang, yaitu:

• Ushul Dakwah: Dasar-dasar dakwah.
• Psikologi Dakwah: Kajian mengenai aspek psikologis dalam berdakwah, seperti memahami karakter dan kebutuhan psikologis mad'u (penerima dakwah).
• Sosiologi Dakwah: Mempelajari aspek sosial dakwah, termasuk perubahan sosial yang disebabkan oleh dakwah.
• Sejarah Dakwah: Melihat bagaimana dakwah telah berkembang sepanjang sejarah

Hubungan antara Filsafat dan Keilmuan DakwahHubungan antara filsafat dakwah dan keilmuan dakwah bisa dilihat dalam tiga perspektif utama:

• Ontologi: Filsafat dakwah bertujuan untuk memahami hakikat dakwah itu sendiri, sementara keilmuan dakwah mengimplementasikan hakikat tersebut dalam strategi dan metode praktis.
• Epistemologi: Filsafat dakwah menjelaskan dari mana pengetahuan tentang dakwah diperoleh, sedangkan keilmuan dakwah menggunakan metode ilmiah untuk mengembangkan dakwah.
• Aksiologi: Filsafat dakwah menentukan nilai-nilai dan etika dalam dakwah, dan keilmuan dakwah menerapkannya dalam praktik sehari-hari.

Tanggapan Penulis

Materi yang dipaparkan oleh kelompok satu ini memberikan fondasi yang kuat tentang pentingnya pendekatan filosofis dalam dakwah. Dengan memahami filsafat dakwah, seorang dai (pendakwah) tidak hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga mampu memahami makna terdalam dari pesan yang disampaikan. Hal ini memungkinkan dakwah yang lebih bermakna, terarah, dan relevan dengan konteks sosial serta kultural masyarakat modern.

Yang sangat menarik dari makalah ini adalah penekanannya pada hubungan erat antara filsafat dakwah dan keilmuan dakwah. Filsafat memberikan landasan teoritis yang kuat, sementara keilmuan dakwah membantu mengaplikasikan teori-teori tersebut ke dalam konteks kehidupan nyata. Pandangan ini mendorong pemikiran yang lebih dalam mengenai peran dakwah sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan, agama, dan masyarakat.