Adat istiadat memang punya kedudukan yang istimewa dalam kehidupan masyarakat Aceh. Banyak sekali kegiatan yang berorientasi pada adat. Meski memang sudah disepakati bersama jika adat ini bukanlah sebuah hal yang wajib dilakukan. Namun, sebagai sesama masyarakat Aceh, saya cukup paham bahwa menjaga adat beserta nilai-nilainya adalah tanggungjawab bersama.
Maka jangan heran jika banyak sekali adat yang masih berlaku di Aceh hingga sekarang ini. Hal ini dilakukan sebagai wujud  untuk menjaga kelestarian adat serta memberi pengetahuan baru untuk generasi-generasi kedepannya.
Bicara soal adat yang ada di Aceh memang cukup banyak sekali. Mulai adat dalam bidang keagamaan, sosial hingga kesehatan. Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai satu profesi dalam bidang kesehatan pada masyarakat Aceh jaman dulu yang begitu dihormati dan di elu-elukan.Â
Profesi ini disebut dengan nama Ma'blien. Nah, mari langsung kita ulas mulai dari pengertian hingga bagaimana kiprahnya dalam dunia kesehatan pada masyarakat Aceh.
Ma'blien
bidan. Namun bedanya adalah ma'blien tidak mempunyai sertifikat yang legal untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
Ma'blien merupakan sebutan untuk orang yang membantu proses persalinan di Aceh. Kerap juga disebut sebagai dukun beranak atau dukun bayi. Pekerjaan ma'blien sebenarnya hampir sama dengan  seorangSeorang ma'blien juga tidak mempunyai ilmu persalinan modern seperti sekarang ini. Hanya bermodal ilmu turun temurun dari keluarganya. Pengalaman adalah modal paling mendasar dalam setiap praktiknya.
Syarat menjadi Ma'blien
Tidak sembarangan orang bisa menjadi ma'blien. Hanya orang dengan kriteria tertentu yang bisa dinonabatkan dan dipercayai profesi ini. Meski memang sebenarnya tidak ada syarat khusus secara tertulis yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi ma'blien.Â
Namun ada syarat tak tertulis lainnya misalnya seperti garis keturunan, pengalaman dalam membantu persalinan, dan juga kiprahnya dalam kehidupan bermasyarakat yang dinilai baik.
Jika semua syarat tak tertulis tersebut dipenuhi, maka besar kemungkinan jasanya sebagai seorang ma'blien akan digunakan oleh masyarakat. Bagi masyarakat Aceh, sosok ma'blien diyakini juga memiliki ilmu ghaib.Â