Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur dan Perubahan Selera Musik Anak Muda

11 Mei 2021   23:03 Diperbarui: 11 Mei 2021   23:04 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound of Borobudur, Sumber [Tirto.ID]

Candi Borobudur adalah salah satu situs sejarah besar di Indonesia dan dunia. Candi Budha ini berada di Magelang, Jawa Tengah dan menjadi bagian dari Worderful Indonesia.

Sekilas Tentang Candi Borobudur

Candi ini didirikan oleh Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa Pemerintahan Wangsa Syailendra.

Candi Budha berbentuk stupa ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar dan diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar.

Menurut sejarah, candi Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya kerajaan Hindu Budha di tanah Jawa. Keberadaan candi ini sempat menghilang dan terlantar selama berabad-abad. Candi ini terkubur dibawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang penuh dengan semak belukar.

Lalu pada masa Sir Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa, keberadaan Candi Borobudur ini kembali ditemukan.

Sound of Borobudur

Sound of Borobudur, Sumber [Tirto.ID]
Sound of Borobudur, Sumber [Tirto.ID]

Membahas Candi Borobudur rasanya tidak akan ada habisnya. Bukan hanya keindahan dan kemegahannya saja yang patut diacungi jempol. 

Banyak sekali keindahan dan makna yang tersembunyi disebalik indahnya Borobudur. Salah satunya adalah temuan gambar beberapa orang sedang memainkan alat musik yang khas pada bagian panel relief Karmawibhangga.

Sound of Borobudur kemudian mulai digagas oleh musisi nasional senior Indonesia menjadi sebuah upaya untuk mengenalkan kemegahan dan kekayaan Borobudur ke dunia. Para penggagas ini adalah Trie Utami, Purwacaraka dan Dewa Budjana yang telah berlalu lalang dalam dunia seni Indonesia.

Temuan bermacam-macam alat musik yang terukir pada Borobudur seakan membuktikan bahwa Borobudur pusat musik dunia. Terdapat lebih dari 40 macam instrumen alat musik di dunia dan terbagi kedalam empat kategori alat musik yang berbeda-beda. 

Semua alat musik yang tergambar merupakan perwujudan dari masing-masing alat musik khas dari 34 Provinsi di Indonesia dan terdapat pula beberapa alat musik khas Negara-negara lain di dunia.

Dari semua temuan tersebut. Pantas rasanya jika menyebut Borobudur sebagai peradaban yang sempurna. Salah satu alasannya adalah kayanya Borobudur dengan karya seninya. Mungkin di masa lalu, Borobudur juga menjadi tempat pergelaran musik di seluruh dunia. Bisa saja kan?

Sound of Borobudur dan Pernak-perniknya

Pergelaran Sound of Borobudur ini diadakan di Omah Mbudur, Jawahan, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang pada April lalu. Jasa tiga seniman penggagas, Trie Utami, Purwacaraka, dan Dewa Budjana tidak terlepas dari suksesnya acara.

Dikutip dari hot.detik.com, Dewa Budjana mengatakan jika Sound of Borobudur merupakan lanjutan dari lima tahun yang lalu, ketika ia diajak ke Borobudur dan mendapat pengetahuan tentang relief yang bukan hanya untuk foto-foto saja. Apa yang ada di seluruh dunia tergambarkan semuanya disini, katanya.

Kemudian dari situ tergeraklah ia bersama Trie Utami untuk mencoba mereplika instrumennya dan mulai membunyikannya sesuai dengan cara sekarang. Cukup lama mencoba hingga akhirnya dapat komposisi yang cocok. Baru kemudian dibantu Mas Bintang Indrianto dan mulai digarap bersama dan jadilah seperti sekarang.

Sound of Borobudur dan Selera Musik Anak Muda


Jujur, saya tidak terlalu paham dengan seni musik. Saya hanya mendengar apa yang saya suka. Pasti banyak orang diluar sana yang juga sama dengan saya.

Mengenai Sound of Borobudur ini awalnya saya memang tidak tahu apa-apa. Namun setelah membaca dan meriset seadanya, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia saya cukup bangga. Pasalnya, banyak sekali kekayaan Indonesia yang sudah mendunia. Apalagi temuan relief ini, lagi-lagi Indonesia berhasil menjadi pusat perhatian dunia.

Namun, bicara soal selera musik. Sebagai anak muda saya khawatir, tidak semua anak muda paham dengan musik sejenis Trie Utami dan kawan-kawan mainkan pada pergelaran Sound of Borobudur. Apalagi sekarang banyak sekali jenis musik yang ditawar untuk dinikmati.

Selera musik anak-anak muda sekarang mengikuti tren yang ada. Bahkan ada yang mulai lupa dengan musik khas daerahnya. Terlalu banyak perubahan musik yang terjadi. Namun, perubahan yang ada nyatanya juga bukan sebuah kesalahan, sebab apapun itu pasti akan berubah mengikuti perkembangan zaman.

Tidak bermaksud membandingkan jenis musik satu dengan yang lainnya. Namun, soal selera apa mau dikata. Tapi sebagai masyarakat Indonesia, kita juga harus berbangga, temuan seperti ini tidak terdapat pada tempat lainnya di belahan dunia mana saja, hanya di Indonesia.

Namun, sebagai anak muda yang tinggal jauh dari luar Pulau Jawa. Meski tidak begitu paham, saya cukup menikmati alunan musik yang didendangkan. Musiknya begitu menenangkan, apalagi dimainkan dengan apik oleh Trie Utami dan kawan-kawan.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun