Banyak sekali keindahan dan makna yang tersembunyi disebalik indahnya Borobudur. Salah satunya adalah temuan gambar beberapa orang sedang memainkan alat musik yang khas pada bagian panel relief Karmawibhangga.
Sound of Borobudur kemudian mulai digagas oleh musisi nasional senior Indonesia menjadi sebuah upaya untuk mengenalkan kemegahan dan kekayaan Borobudur ke dunia. Para penggagas ini adalah Trie Utami, Purwacaraka dan Dewa Budjana yang telah berlalu lalang dalam dunia seni Indonesia.
Temuan bermacam-macam alat musik yang terukir pada Borobudur seakan membuktikan bahwa Borobudur pusat musik dunia. Terdapat lebih dari 40 macam instrumen alat musik di dunia dan terbagi kedalam empat kategori alat musik yang berbeda-beda.Â
Semua alat musik yang tergambar merupakan perwujudan dari masing-masing alat musik khas dari 34 Provinsi di Indonesia dan terdapat pula beberapa alat musik khas Negara-negara lain di dunia.
Dari semua temuan tersebut. Pantas rasanya jika menyebut Borobudur sebagai peradaban yang sempurna. Salah satu alasannya adalah kayanya Borobudur dengan karya seninya. Mungkin di masa lalu, Borobudur juga menjadi tempat pergelaran musik di seluruh dunia. Bisa saja kan?
Sound of Borobudur dan Pernak-perniknya
Pergelaran Sound of Borobudur ini diadakan di Omah Mbudur, Jawahan, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang pada April lalu. Jasa tiga seniman penggagas, Trie Utami, Purwacaraka, dan Dewa Budjana tidak terlepas dari suksesnya acara.
Dikutip dari hot.detik.com, Dewa Budjana mengatakan jika Sound of Borobudur merupakan lanjutan dari lima tahun yang lalu, ketika ia diajak ke Borobudur dan mendapat pengetahuan tentang relief yang bukan hanya untuk foto-foto saja. Apa yang ada di seluruh dunia tergambarkan semuanya disini, katanya.
Kemudian dari situ tergeraklah ia bersama Trie Utami untuk mencoba mereplika instrumennya dan mulai membunyikannya sesuai dengan cara sekarang. Cukup lama mencoba hingga akhirnya dapat komposisi yang cocok. Baru kemudian dibantu Mas Bintang Indrianto dan mulai digarap bersama dan jadilah seperti sekarang.
Sound of Borobudur dan Selera Musik Anak Muda