Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puisi: Wanita Tua dengan Kebiasaannya

10 Mei 2021   22:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:03 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber [Republika.co.id]

Pagi yang dingin merasuki tulang
Dari kejauhan terdengar sayup sayup suara azan
Suara langkah kaki membangunkanku
Suaranya semakin lama semakin menghilang
Pertanda, kaki itu sudah jauh melangkah

Suara langkah kaki itu masih sama dengan hari sebelumnya
Suara itu selalu membangunkanku
Padahal jika kuingat, itu adalah waktu ternikmat untuk melanjutkan mimpi
Namun apalah daya
Aku juga harus segera menyusul langkah kaki itu pergi
Kubuka mata, ku usap pelan
Aku harus segera menerobos dinginnya dunia
Membawa sebuah timba besar menuju sumur tua
Segera saja, ku isi timba itu dengan segenap hati
Lalu kulangkahkan kaki menuju sebuah gubuk tua

Dari kejauhan nampak seorang wanita tua penuh dengan harapan sedang menanti
Tubuhnya telah renta
Usang diterpa lelahnya dunia
Kini usianya sudah semakin senja
Namun semua itu tak jadi soal baginya
Ia tetap dengan kebiasaannya

Terlihat dihadapannya sebuah ember besar kosong
Segera ku isi dengan air yang telah kutimba dengan segenap hati
Jika sudah penuh terisi
Aku berkata pelan padanya
"Nek, embernya sudah penuh"
Mau wudhu sekarang ? Azan subuh sudah dikumandangkan
Singkat, iya hanya tersenyum mengiyakan.

Aceh, Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun