Menyambung tema yang diberikan Kompasiana hari ini yaitu tentang Wanita Tangguh di Bulan Ramadan. Saya akan bercerita tentang ibu. Wanita yang selalu penuh dengan perjuangan.
Tadi malam, kabar buruk datang dari kampung. Ibu saya sakit, dan sudah di bawa ke Rumah Sakit untuk dirawat. Kabar ini tentu sangat mengejutkan saya. Pasalnya terakhir kali ibu di rawat di Rumah Sakit kira-kira sudah satu tahun yang lalu.
Setelah berkabar dengan ayah di kampung. Akhirnya saya tahu jika ibu menderita sakit gastritis. Dan kondisi ibu saat itu sedang lemas-lemasnya. Infus sudah dipasang. Obat anti nyeri juga sudah diberikan.
Akhirnya saya izin untuk pulang kampung. Begitu juga dengan abang saya. Kasihan ayah harus seorang diri mengurus ini itu. Sebab kakak perempuan saya baru saja melahirkan. Sedangkan adik perempuan yang terakhir sedang fokus dengan hafalan Al quran-nya di Pesantren. Kami tidak ingin mengganggunya.
Singkat cerita. Tepat pada pukul delapan pagi saya dan abang tiba di Rumah Sakit. Setelah melepas rindu dengan ibu. Ayah bercerita, jika ibu sakit sudah dua hari yang lalu.
Pekerjaan ibu sehari-hari selain mengurus rumah adalah pergi ke sawah membantu ayah. Ada banyak pekerjaan di sana. Meski sedang berpuasa, ibu cukup semangat untuk pergi bekerja ke sawah.
Karena dalam kondisi sakit. Pagi itu ayah sempat melarang ibu untuk ke sawah. Namun, ibu tetap kokoh pada pendiriannya. Ibu tetap pergi meski sedang sakit.
Tidak begitu lama di sana. Akhirnya ibu benar-benar jatuh sakit. Karena nyeri di perut sudah semakin parah, ibu akhirnya tidak sanggup lagi melanjutkan kegiatannya. Hingga akhirnya ibu tumbang.