Bagi kalian pecinta film Bollywood, sudahkah kalian menonton film super 30 ?. Sekilas jika dilihat dari judulnya, kita akan beranggapan jika film ini bercerita tentang superhero, bukan ?. Jika kalian menduga seperti itu, kalian salah besar.
Super 30 adalah salah satu film Bollywood yang mengangkat tema pendidikan. Film ini merupakan kisah nyata dari seorang guru matematika bernama Anand Kumar.
Film Super 30 pertama kali dirilis pada 12 Juli 2019. Disutradai oleh Vikas Bahl yang merupakan salah seorang sutradara sekaligus penulis yang terkenal  dengan karyanya dalam sinema hindi.
Film super 30 turut dibintangi oleh aktor Hrithik Roshan yang memerankan sosok Anand Kumar. Kalian akan dimanjakan oleh aktingnya yang begitu lihai dan profesional. Suasana menegangkan, sedih, senang, semuanya bisa membuat kalian sebagai penonton ikut menyelami masuk ke dalam cerita.
Anand Kumar dulunya merupakan siswa miskin yang sangat pintar dalam matematika. Ia tinggal di sebuah desa kecil bernama Patna, Bihar, India. Â Ketika ia sekolah dulu, Anand Kumar banyak mendapat penghargaan karena selalu menjuarai berbagai lomba matematika.
Setiap libur ia selalu menyempatkan diri naik kereta api menuju perpustakaan di kota. Disana Anand Kumar banyak belajar tentang matematika dengan membaca jurnal asing. Hingga pada suatu hari ia diusir oleh penjaga perpustakaan dengan alasan kalau dia bukan mahasiswa disana.
Melihat hal itu, salah satu petugas perpustakaan memberi solusi kepada Anand Kumar agar ia turut menulis di jurnal asing sehingga ia bisa bebas masuk ke perpustakaan secara gratis. Akhirnya dengan tekad yang kuat, Anand memberanikan diri menulis di jurnal asing dengan menyelesaikan salah satu soal yang belum bisa terpecahkan.
Setelah soal tersebut bisa ia selesaikan. Melalui ayahnya yang berprofesi sebagai tukang pos, Anand Kumar mengirimkan karyanya itu ke Inggris. Tidak berselang lama, kabar baik sampai ke  Anand Kumar. Karena karyanya itu, ia di undang oleh Cambridge University untuk melanjutkan pendidikan disana.
Hidup Anand Kumar selalu saja dilanda masalah. Meski sudah mendapat undangan untuk melanjutkan pendidikan disana, ia justru terus kesulitan dalam mencari biaya untuk berangkat kesana. Tidak hanya itu, hidup Anand Kumar seakan hancur setelah ayahnya tiba-tiba meninggal dunia.
Dengan berat hati, akhirnya Anand Kumar memutuskan untuk membuang jauh-jauh impiannya melanjutkan pendidikan di Cambridge. Ia akhirnya berjualan papad (roti) demi menghidupi keluarganya.