Sidoarjo – Naiknya cukai di tahun ini sudah menjadi perbincangan dari masyarakat setempat, setelah trrjadinya rapat bersama antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, yang dilaksanakan pada Kamis, 3 November 2022. Yang menghasilkan naiknya CHT sebesar 10% dan Rokok Elektrik (REL) sebesar 15%.
Bagi pengguna Rokok dan REL (Rokok elektrik) atau yang lebih di kenal Vape, banyak yang mengeluhkan tentang naiknya harga Cukai Hasil Tembakau (CHT). Karena bagi mereka sebagai pengguna aktif, sebagian besar dari mereka memiliki ketergantungan yang lumayan besar.
Ada salah satu orang pengguna dan sekaligus pekerja di salah satu toko Rokok Elektrik (Vapestore) mengeluhkan tentang hal ini.
“Dengan adanya kenaikan harga Cukai Hasil Tembakau (CHT) ini lumayan berpengaruh bagi saya dan hasil jualan saya. Saya sendiri keberatan dengan naiknya CHT ini, saya sendiri jadi agak agak kesusahan untuk mendapatkan customer, beberapa customer ku juga pada ngeluh soal hal ini, kita semua jadi serba salah, kalo cari murah ya kebanyakan liquid yang ilegal, tapi kan juga gak boleh sama pemerintah. Kalo pake liquid legal juga naik harganya.” Ucap Dhana selaku Vaporista di salah satu Vapestore di daerah Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut beliau, dengan naiknya CHT ini berpengaruh dalam kehidupannya yang menjadi Vaporista, beliau mengakui agak kesusahan dalam mendapatkan customer.
Dan beberapa masyarakat pengguna rokok sendiri terkena imbasnya juga, mereka juga mengeluhkan dengan naiknya CHT, berikut tanggapan dari Labib Ruziqo selaku pengguna Rokok aktif.
“Saya perokok aktif tapi dengan hal yang seperti ini saya seakan menjadi ‘kriminal’ yang seakan ingin di singkirkan negra padahal negra juga mendapatkan hasil dari kegiatan merokok saya, jangan melulu rokok ilegal yang di pusatkan jadi masalah tapi pendaptan dari cukai rokok itu sudah tepat belum penanganannya.”
