Mohon tunggu...
Muhammad NaufalZidan
Muhammad NaufalZidan Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Penjelajah dunia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Perubahan Sosial: Penggunaan Bahasa Gaul oleh Remaja dalam Kehidupan Ssehari-hari

24 Agustus 2020   08:47 Diperbarui: 24 Agustus 2020   08:46 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Globalisasi membuat seluruh dunia terhubung satu sama lain. Terhubung ini dalam kata lain, budaya, produk, pemahaman, dan seluruh komponen yang berada dalam suatu negara bisa masuk menuju negara lain atau sebaliknya secara acak. Terimakasih juga terhadap internet yang melancarkan arus globalisasi ini karena tanpa internet, mungkin kita belum menikmati produk dari China, Amerika, Eropa.

Kita juga belum mengetahui artis atau penyanyi yang sedang naik daun di belahan bumi lainnya. Kita juga tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh orang barat dalam hal sosial ataupun pergaulan. Kita juga tidak tahu apa yang sedang terjadi di belahan bumi lainnya. Masyarakat pastinya terbawa dengan arus globalisasi ini, bahkan sebelum globalisasi ini mendunia, masyarakat kerap melakukan interaksi sosial dan pertukaran budaya antar masyarakat, suku, atau ras. 

Pada umumnya, kelompok masyarakat yang kerap melakukan sebuah perubahan atau pembaharuan budaya sebagian besar adalah remaja. Hal ini bisa dilihat ketika terjadi sebuah peristiwa yang sedang naik daun atau beberapa kegiatan dan budaya baru pada masyarakat, kelompok yang pertama kali menunjukan dan mengetahui akan hal tersebut adalah remaja.

Pada saat menginjak usia remaja, manusia berada pada fase ingin tahu yang begitu tinggi. Masa Remaja merupakan masa dimana manusia beranjak menuju kedewasaan, masa yang begitu antusias untuk mencari tahu akan dunia ini dan mencari jati diri sehingga rasa ingin tahu menjadi tinggi.

Pada hakikatnya manusia memang memiliki rasa penasaran yang tinggi. Thomas Aquinas mengatakan "Manusia memiliki dua macam hasrat dalam dirinya yaitu; Hasrat fisik seperti makan, minum, serta dorongan fisik lainnya, yang kedua Hasrat Intelektual yaitu rasa ingin tahu, rasa ingin memahami serta dorongan -- dorongan intelektual lainnya."[1] Hasrat intelektual ini yang sedang tinggi tingginya pada saat masa remaja. Mereka ingin mencari tahu apapun baik mengenai dunia ini, kehidupan ini, maupun jati diri masing masing individu dari mereka. 

Mereka kerap mencoba hal hal yang baru pada kehidupannya dan tak jarang hal yang positif dan negatif mereka coba. Hal negatif ini merupakan yang berdampak buruk pada kehidupan remaja kedepannya seperti mencoba minum alkohol, berjudi, tawuran dan lainnya. Hal positif seperti menjadi relawan baik ketika terjadi bencana alam ataupun pada saat sebuah acara besar diselenggarakan, juga melakukan hobi yang menumbuhkan bakat remaja.

Remaja juga tak luput dengan mencari teman sebanyak banyaknya dan tentunya membawa ke arah yang positif. Hal ini dilihat ketika menduduki bangku sekolah menengah, para remaja diberi suatu wadah organisasi (OSIS dan kepanitiaan lainnya) untuk melatih berorganisasi dan berinteraksi antar siswa agar terlatih pada saat dewasa nanti. 

Disaat mereka berada pada organisasi tersebut pasti terjadi interaksi dan dari interaksi tersebut jika sudah cocok maka akan menghasilkan relasi antar teman temannya. Begitupun mahasiswa, mereka selangkah menuju usia dewasa dan relasi pun semakin meluas. Pada dasarnya tidak hanya remaja juga hanya mencari teman sebanyak banyaknya, pada saat usia sebelum remaja seringkali bergaul dengan teman satu bangku, satu kelas disekolah, ataupun teman teman di komplek rumah. 

Pada saat dewasa juga tetap mencari teman sebanyak banyaknya disaat memasuki dunia kerja. Mereka melakukan interaksi hingga akhirnya tercipta relasi antar teman di dunia kerjanya.

Untuk berkomunikasi dan berinteraksi, dibutuhkan sebuah bahasa sebagai media antara pembicara pertama dengan pembicara lainnya. Bahasa pada umumnya merupakan alat komunikasi yang berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.[2] Menurut Plato bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.[2] Dengan bahasa, manusia dapat melancarkan proses interaksi dan komunikasi sesama manusia. 

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Indonesia menurut UUD 1945 pasal 36. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat sering menggunakan bahasa yang tidak baku atau tidak formal. Bahasa formal contohnya seperti penggunaan kata "Saya", "Anda", dan lainnya. Bahasa tidak baku yang sering digunakan oleh masyarakat umum atau remaja sebagian besar seperti "Gue", "Lu", dan lainnya. Penggunaan bahasa gaul inilah yang sering digunakan oleh remaja pada saat ini. Beberapa bahasa gaul yang kerap digunakan para remaja seperti bahasa Indonesia dicampur bahasa Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun