Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jawa Timur yang sedang menempuh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diwakilkan oleh KKN Kelompok 66 di Kelurahan Kauman Kota Blitar. KKN merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dengan menggunakan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral.
Salah satu Mahasiswa Kelompok 66 KKN Tematik Bela Negara UPN Veteran Jawa Timur Muhammad Naufal Zhoif yang menjadi Ketua KKN Kelompok 66, tidak menyangka jika jadwal KKN bersama teman-temannya harus bertepatan dengan aturan pemerintah saat PPKM Darurat. Di mana dalam aturan tersebut, segala bentuk aspek kegiatan masyarakat akan dibatasi mulai dari pariwisata, pendidikan, perekonomian, hingga peribadatan. Meski demikian, ia meyakini mampu menjalani kegiatan proker yang sudah dibuat bersama warga sekitar kauman dengan tetap menjalankan prokes yang sesuai.
Terdapat beberapa program yang akan dijalankan oleh mahasiswa KKN Kelompok 66 di kelurahan Kauman yang akan dimanfaatkan dan dikembangkan Seperti bidang pendidikan, kesehatan, inovasi teknologi, kewirausahaan, kominfo, dan sosial pemberdayaan desa. Dengan tema utama yang digagas sebelumnya, yakni Pengembangan Pariwisata Lokal dan Peningkatan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19.
Dalam bidang kewirausahaan sendiri terdapat divisi ekonomi kreatif yang akan fokus terhadap potensi produk yang dimiliki UMKM Kelurahan Kauman, "untuk bidang kewirausahaan, kami akan lebih fokus pada ekonomi kreatif mengenai pengemasan produk dan pemasaran produk melalui online atau E-Commerce," ujar Sinta Luluk selaku koordinator divisi ekonomi kreatif, Sabtu (24/7/2021).
Mahasiswa KKN 66 menggandeng seorang anggota pengusaha UMKM yang bernama Ibu Usi pemilik “Wong Hayyu Craft” asal Kelurahan Kauman, Kota Blitar untuk melakukan sosialsiasi bersama mengenai digital marketing dan pengemasan produk guna meningkatkan pendapatan di masa pandemi. UMKM Wong Hayyu bergerak di bidang penjualan produk daur ulang seperti vas bunga, tas, akesoris dan hiasan rumah. Bahan pembuatan produk UMKM Wong Hayyu berasal dari Bank Sampah “Kasri Mewah” yang terletak di RT04/RW09 Kelurahan Kauman.
Program sosialsiasi digital marketing dan pengemasan produk tercipta karena UMKM “Wong Hayyu Craft” merasakan dampak di masa pandemi sehingga penjualan offline menurun dari sebelumnya dan masih kurang pahamnya mengenai digital marketing. Adapun kegiatan selama sosialiasi tersebut ialah berupa penjelasan mengenai pengemasan produk yang berguna untuk melindungi produk sehingga lebih aman, menambah nilai jual, dan sebagai media promosi. Serta pemanfaatan digital marketing, seperti pengenalan sosial media dan e-commerse yang berpotensi sebagai pasar untuk produk Wong Hayyu. Pengenalan sosial media kepada UMKM Wong Hayyu yaitu dengan mengenalkan cara promosi serta pembuatan akun Instagram dan akun e-commerce serta memberikan langkah-langkah untuk terdaftar toko di e-commerse tersebut. Untuk kemasan produk
Mahasiswa KKN kelompok 66 berharap dengan adanya program ini akan memberikan nilai edukasi positif yang dapat diterima oleh warga kelurahan Kauman mengenai aspek ekonomi yang dapat memanfaatkan teknologi online, “Harapan dari kami adalah dengan adanya sosialisasi singkat mengenai digital marketing dengan melalui sosial media dan e-commerse sebagai platform media dapat memberikan pandangan serta masukan bagi para pelaku UMKM khususnya UMKM Wong Hayyu agar mampu memanfaatkan ilmu yang diberikan dan bersaing di era yang serba digital saat ini dan dapat meningkatkan pendapatan di masa pandemic Covid-19”, ujar Sinta, Sabtu (24/7/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H