Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Farhan _FT
Muhammad Naufal Farhan _FT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

saya adalah mahasiswa semester 4 jurusan omunikasi digital dan media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Komunikasi antara Anak dan Orang Tua

11 Februari 2024   21:47 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Orang Tua dalam Memahami Perbedaan Bahasa Antar Generasi

Perbedaan bahasa antargenerasi tidak hanya mencakup penggunaan istilah atau bahasa yang berbeda, tetapi juga mencerminkan perbedaan dalam cara pandang, nilai, dan pengalaman hidup antara orang tua dan anak. Anak-anak sering kali mengadopsi bahasa baru yang dipengaruhi oleh tren dan perkembangan zaman, sementara orang tua mungkin lebih cenderung pada bahasa yang lebih tradisional atau konservatif. Ketidakcocokan ini dapat menyebabkan kebingungan atau bahkan konflik dalam komunikasi di dalam keluarga. Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa perbedaan bahasa ini bukanlah tanda ketidakpatuhan atau kurangnya penghargaan dari anak, melainkan merupakan hasil alami dari perubahan zaman dan lingkungan yang mereka alami.

Selain memahami perubahan bahasa, orang tua juga perlu melihat perbedaan ini sebagai cerminan dari perbedaan nilai, budaya, dan pengalaman hidup antara generasi. Mempelajari perspektif anak-anak mereka dan mencoba melihat dunia melalui lensa mereka dapat membantu orang tua memahami dan menghargai pandangan anak-anak mereka. Ini juga membuka saluran komunikasi yang lebih baik, karena memungkinkan orang tua dan anak untuk saling memahami dan menghormati perspektif satu sama lain. Menurut Suyatno (2022) Konflik orang tua dan anak adalah bukti nyata tidak terjalinya komunikasi yang efektif dalam sebuah keluarga. Komunikasi sebagai sarana bertukar pikiran dan penyampaian keluh kesah antara anggota keluarga tidak terbangun dengan baik. Sumber utama konflik biasanya terjadi lantaran ketidak cocokan antara perspektif anak dengan perspekif orang tuaDengan memperkuat pengertian dan apresiasi terhadap perbedaan bahasa antargenerasi, orang tua dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam membimbing dan mendukung anak-anak mereka dalam menjelajahi dunia yang terus berubah, serta memperkuat hubungan keluarga secara keseluruhan.

Penanganan krisis komunikasi antara anak dan orang tua memerlukan kesadaran akan akar permasalahan dan upaya yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Dengan memperkuat kualitas komunikasi antara orang tua dan anak, keluarga dapat membangun hubungan yang kuat, harmonis, dan bermakna, serta menghadapi tantangan zaman yang terus berubah dengan lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kinasih W.R. 2015. KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA KELUARGA TIDAK HARMONIS. https://etd.umy.ac.id/id/eprint/19213/

Hapsari A.A. 2021. Pola Komunikasi Anak dan Orang Tua. https://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal%20D0215109.pdf

Suyatno. 2022. Komunikasi dan Konflik Orang Tua -- Anak dalam Keluarga. https://www.kompasiana.com/amp/suyatno3857/62886a81bb4486375709e952/komunikasi-dan-konflik-orang-tua-anak-dalam-sebuah-keluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun